Sabtu 07 Oct 2017 07:28 WIB

MUI Garut Usulkan Penutupan Tempat Maksiat Berkedok Karaoke

Tempat karaoke
Foto: karaokemachinesdetail-online.info
Tempat karaoke

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, segera mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menutup tempat hiburan malam karaoke di wilayah setempat apabila hasil evaluasi terbukti dijadikan tempat maksiat atau tidak sesuai ajaran Islam.

"Jika memang terbukti (perbuatan maksiat) kami akan mendesak Pemkab untuk menutup rumah-rumah karaoke itu," kata Ketua MUI Kabupaten Garut, Sirojul Munir kepada wartawan di Garut, Jumat (6/10).

Kajian yang akan dilakukan MUI itu menyusul adanya insiden peluru nyasar dari senjata api milik oknum polisi mabuk hingga mengenai pengunjung karaoke lainnya. Berdasarkan insiden itu, kata Sirojul, MUI Garut akan membentuk tim untuk mengkaji keberadaan tempat hiburan karaoke di wilayah setempat.

Jika terindikasi tempat hiburan tersebut melakukan praktik kemaksiatan yang berbenturan dengan ajaran Islam, kata Sirojul, sebaiknya dilarang untuk beroperasi. "Harus dikaji dulu ada berapa jumlahnya, ada berapa yang sudah punya izin dan tidak, walau sudah punya izin tetap harus dievaluasi," katanya.

Ia menyatakan, lembaganya akan mengkaji secara maksimal tempat hiburan di Garut untuk memastikan ada atau tidaknya praktik maksiat. Ia berharap, upaya MUI dalam mengkaji tempat hiburan malam itu agar tidak ada penjualan minuman keras atau perbuatan perzinahan di tempat tersebut.

"Kalau cenderung sangat maksiat wajib MUI mengeluarkan fatwa haram, apalagi menjual miras dan melakukan perzinahan," katanya.

Ia menambahkan, insiden penembakan di Garut telah mencoreng nama baik daerah yang dikenal sebagai kota religius, serta kota yang aman, nyaman dan tenteram. Apalagi kasus tersebut, kata dia, dilakukan oleh oknum polisi yang tidak sepantasnya mabuk kemudian datang ke tempat hiburan sambil membawa senjata api.

"Terkait masalah ini, kami segera menggelar rapat bersama pimpinan MUI untuk menyikapi permasalahan tersebut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement