Jumat 06 Oct 2017 16:41 WIB

4.036 Hektare Kebun Sawit Rakyat di Muba akan Diremajakan

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto udara suasana lahan perkebunan kelapa sawit dikawasan Bandar Lampung, Selasa (15/12).
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Foto udara suasana lahan perkebunan kelapa sawit dikawasan Bandar Lampung, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Seluas 4.036 hektare kebun sawit rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) siap dilakukan untuk peremajaan atau replanting. Peremajaan perkebunan kelapa sawit tersebut akan dilakukan langsung Presiden Joko Widodo.

Peremajaan perkebunan kelapa sawit di Musi Banyuasin didanai dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Peremajaan ini menjadi percontohan di Indonesia dan akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo. "Untuk jadwal kunjungan Presiden ke Musi Banyuasin kami masih menunggu kabar dari Jakarta," kata Bupati Muba Dodi Reza Alex, Jumat (6/10).

Untuk rencana peremajaan kebun kelapa sawit rakyat di Musi Banyuasin tersebut, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Dono Boestami pada awal Agustus 2017 telah bertemu dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin dan Bupati Muba Dodi Reza Alex.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas masalah pengucuran dana dari BPDP untuk peremajaan tanaman (replanting) perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Muba. Menurut Dono Boestami, BPDP Kelapa Sawit siap mengucurkan dana bagi peremajaan kelapa sawit rakyat yang ada di Kabupaten Muba.

Dono Boestami yang dihubungi Republika.co.id juga mengatakan, sampai saat ini belum ada jadwal pasti kapan Presiden Joko Widodo akan ke Musi Banyuasin. Rencananya peremajaan tersebut akan langsung dihadiri Presiden.

Setelah peremajaan tahap pertama seluas 4.036 hektare, Dodi Reza mengharapkan pemerintah melalui BPDP bisa mendapat tambahan untuk peremajaan seluas 2.000 hektare. "Kami di Musi Banyuasin siap menyediakan lahan perkebunan kelapa sawit rakyat untuk peremajaan seluas 8.000 hektare," kata mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement