Jumat 06 Oct 2017 16:22 WIB

KTM Rawa Pitu Siap Sambut Panen Padi Seluas 1.122 Hektare

Masa panen di Tulang Bawang.
Foto: ist
Masa panen di Tulang Bawang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - sedikitnya 20 kelompok tani di Kota Terpadu Mandiri (KTM) kawasan transmigrasi Rawa Pitu, kabupaten tulang bawang, Lampung akan merayakan panen padi pada Sabtu (7/10).

"Luasan area lahan padi yang akan panen raya terdapat di desa duta yoso mulyo dengan luasan sekitar 1.122 hektar," kata kepala UPTD KTM Rawa Pitu, Haryanto, dalam keterangannya, Jumat (6/10).

Menurutnya, Kawasan KTM Rawa Pitu memang telah berkembang menjadi sentra produksi pertanian dan industri perberasan. Beras merupakan salah satu produk unggulan di Kawasan Transmigrasi Rawa Pitu, dengan luas sawah tidak kurang dari 14.000 Ha dan produktivitas 57.000 ton/panen. 

"Hasil produksi beras kita jual ke bulog dan nantinya juga akan dibeli oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kabupaten tulang bawang," katanya.

Untuk produksi beras, kata Haryanto telah mendapatkan  dukungan oleh industri perberasan/Rice Milling Plant (RMP) BUMDes dan perbankan dari segi permodalan dan asistensi keuangan.

"Rice Milling Plant (RMP) disini memiliki kapasitas lebih besar yaitu 3 ton perjam dengan 2 buah vertical dryer," katanya. Salah satu kelompok tani yang akan merayakan panen raya yakni kelompok tani Moro Seneng yang sangat antusias dalam menyambut panen raya. 

"Anggota kelompok tani moro seneng ada sekitar 20 petani dengan luasan yang kita garap seluas 70 hektare," kata ketua kelompok tani moro seneng, Supriyanto.

Dalam panen kali ini, hasil pendapatan yang diperoleh oleh para petani sangat menggembirakan. Apalagi sudah ada pasar yang memberi hasil padinya dengan harga jual padi sebesar Rp 4.700 per kilogramnya.

"Kita bersyukur setiap tahunnya selalu mengalami panen rata-rata 2 kali dalam setahun. Sulit untuk dapat 3 kali panen dalam setahun karena hama dan faktor kontur tanah," katanya.

Berdasarkan data dari Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi disebutkan bahwa kawasan Transmigrasi Rawa Pitu merupakan salah satu dari 49 Kawasan Transmigrasi yang sedang dikembangkan dengan mencakup tiga kecamatan yang terdiri dari 9 desa.

KTM di Kawasan Transmigrasi Rawa Pitu yang mulai dibangun sejak tahun 2010 saat ini telah dilengkapi berbagi fasilitas dan infrastruktur yang berfungsi untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat di antaranya yakni Kantor Pengelola, Pasar, Masjid, Pusat Pengembangan Pendidikan Agama Islam, Rumah Pintar/PAUD, Sarana Pendidikan, Kesehatan, Kantor Perbankan/Loket ATM. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement