REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banyaknya jalan yang rusak disebut menjadi salah satu penyebab maraknya aksi pembegalan di Kota Medan. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumatra Utara Komisaris Besar Polisi Rina Sari Ginting.
Selain jalanan yang berlubang, Rina mengatakan, minimnya penerangan jalan juga menjadi penyebab para perampok jalanan bebas beraksi. "Jalan yang rusak dan berlubang juga membuat pengendara memperlambat kendaraaannya sehingga rawan menjadi korban kejahatan," kata Rina, Kamis (5/10).
Dalam dua pekan terakhir, setidaknya ada tujuh pelaku begal yang tewas ditembak polisi. Polda Sumut dan jajarannya pun telah membentuk tim anti begal. Tim yang dijuluki tim khusus pemberantasan kasus 3C (curat, curas, dan curanmor) ini diisi personel antarlintas fungsi (Intel, Reserse, Sabhara, Brimob).
"Tim khusus pemberantasan kasus 3C sudah dibentuk di seluruh Polres Jajaran dan mereka sudah bekerja di-back up oleh Polda Sumut. Khusus untuk Operasi Kepolisian sedang dipersiapkan oleh Biro Ops Polda Sumut," ujar Rina.
Selain dari kepolisian, Rina juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah aksi kejahatan. Warga diminta untuk kembali mengaktifkan fungsi Sistem Keamanan Lingkungan.
Selain itu, peran instansi lain pun sangat diharapkan dalam upaya pencegahan ini. "Diharapkan kepedulian instansi terkait, untuk membenahi infrastruktur jalan, rambu-rambu dan sarana prasarana lainnya. Termasuk pemasangan CCTV di titik yang rawan kejahatan dan rawan kemacetan lalu lintas," kata Rina.