Kamis 05 Oct 2017 15:48 WIB

139 Rumah Rusak Berat Akibat Pergerakan Tanah di Cianjur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah rumah rusak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)
Foto: Mahmud Muhyudin
Sejumlah rumah rusak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur memastikan sebanyak 139 unit rumah warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak mengalami kerusakan berat. Hal ini didasarkan hasil verifikasi yang dilakukan tim gabungan di lokasi bencana. "Rumah yang rusak berat sebanyak 139 unit dan ini tidak bisa ditempati lagi," ujar Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar dalam keterangan persnya, Kamis (5/10).

Hal ini disampaikan selepas Bupati Cianjur melakukan peninjauan ke lokasi bencana di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak pada Rabu (4/10) lalu. Menurut Irvan, selain menyebabkan 139 unit rusak berat bencana juga mengancam ratusan unit rumah lainnya. Bencana juga lanjut dia berdampak pada aset yang dimiliki warga khususnya hewan ternak dan lahan pertanian.

Kedua, hal ini menjadi perhatian dari pemkab untuk dicarikan solusi yang terbaik. Irvan mengatakan solusi ini tidak hanya mengandalkan pemerintah saja melainkan harus didukung pula adanya semangat kegotongroyongan warga.

Saat ini, Irvan mengatakan, pemkab akan menunggu kajian dari geologi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penanganan pascabencana. Upaya ini kata dia untuk mencari solusi agar korban bencana bisa tinggal di kawasan yang benar-benar nyaman dan amman dari bencana.

Sambil menunggu kajian, Irvan mengatakan, pemkab akan menentukan titik lokasi sementara bagi warga korban bencana. Lokasi ini ujar dia tidak menjauhkan mereka dari aktifitasnya sehari-hari. Pasalnya, sebagiah warga mempunyai lahan pertanian, peternakan dan lain sebagainya.

Irvan mengungkapkan, saat ini jika siang hari warga tetap bisa mengamankan rumah-rumah yang masih rusak sedang dan mengamankan aset. Sementara pada malam hari berada di lokasi yang aman.

Irvan menambahkan, pemkab juga menjamin pasokan logsitik bagi warga yang mengungsi akibat bencana pergerakan tanah. Sehingga warga tidak kekurangan logistik selama di lokasi pengungsian.

Lebih lanjut Irvan menuturkan, lokasi bencana pergerakan tanah memang termasuk kawasan zona merah. Dalam artian wilayah yang rawan terjadi bencana.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Sugeng Supriyatno menambahkan, pasokan logistik ke lokasi pergerakan tanah di Takokak sudah banyak. Terutama lanjut dia pengiriman sembako dan makanan untuk warga yang mengungsi ke tempat pengungsian.

Bantuan ini lanjut Sugeng dinilai mencukupi kebutuhan pengungsi yang tersebar di sejumlah titik baik masjid, madrasah, sekolah maupun rumah kerabat terdekat. Dari data BPBD, dia mengatakan, jumlah rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Waringinsari, Takokak masih mencapai sebanyak 800 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement