REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan kebanggaannya terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dalam lintasan sejarah telah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan musuh.
"Kita juga bangga mengatahui bahwa profesionalitas TNI itu tidak kalah dibandingkan dengan militer negara-negara lain, maupun dari segi kecanggihan persenjataannya masih belum maju, namun dari sudut moril, profesionalitas TNI itu diakui oleh dunia," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (5/10).
Din mengatakan TNI merupakan pasukan Indonesia yang dibentuk oleh rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, menurut Din, tidak salah jika TNI disebut berasal dari rakyat. "Bersama rakyat, TNI akan kuat," ucap dia.
Tidak hanya itu, akar TNI juga berkaitan erat dengan umat Islam seperti Barisan Hizbullah dan juga Hizbul Wathan. Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan dan organisasi otonom pada Muhammadiyah, pada masa kemerdekaan dipimpin oleh Jenderal Sudirman. Sosok Sudirman ini kemudian menjadi pendiri TNI.
"Karena pendirinya Jenderal Sudirman, sering kami di Muhammadiyah itu berbangga dan mengatakan bahwa dalam TNI itu mengalir darah Muhammadiyah, dan sosok Sudirman sampai sekarang tetap dijadikan idola oleh prajurit-prajurit TNI," tutur Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Bagi Din, Sudirman adalah sosok jenderal yang sederhana dan istiqamah karena dalam keadaan sakit pun tetap memimpin pasukan dan menunjukkan tanggung jawabnya.
"Nilai semacam ini yang sudah mengkristal dalam sapta marga, itulah yang perlu disenyawakan dalam diri setiap prajurit TNI ke depan," kata dia.