Rabu 04 Oct 2017 14:11 WIB

Kemenko Polhukam, TNI, Polri Bahas Impor Senjata pada Jumat

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kemenko Polhukam akan kembali mengundang Polri dan TNI terkait permasalahan impor senjata Polri. Sejatinya, Polri, TNI, dan instansi terkait melakukan pertemuan untuk membahas soal impor senjata itu, Selasa (3/10) kemarin. Namun, pertemuan tersebut ditunda.

"Nanti masalah senjata mungkin hari Jumat (6/10) akan ada rapat di kementrian Polhukam. Jadi secara resminya nanti akan disampaikan disana saja. Tidak di sini," ujar Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (4/10).

Setyo menambahkan, setelah pertemuan itu, Kemenko Polhukam segera mengumumkan hasil pertemuan itu. "Di Kementrian Polhukam, tanggal 8, akan memberikan hasil," ujar Setyo.

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menegaskan, tidak ada masalah dalam pengadaan senjata. Namun, menurut dia, perlu ada koordinasi antarlembaga terkait. Sehingga, informasi yang beredar di masyarakat tidak simpang siur.

Dalam rapat koordinasi ysng akan digelar, terdapat kemungkinan pembahasan soal tertahannya 280 senjata di Bandara Soekarno-Hatta. Senjata milik Korps Brimob Polri tersebut tertahan di Gudang Kargo Unex.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement