REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian kereta yang anjlok di Stasiun Manggarai, Jakarta akhirnya berhasil dikembalikan ke badan rel pada Selasa (3/10) siang. Namun, penyebab anjloknya KRL itu masih dalam penyelidikan. "Penyebabnya belum diketahui kita masih melakukan penyelidikan," kata Vice President signal telekomunikasi elektrik city PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Roni kepada Republika di ruang Kepala Stasiun Manggarai, Selasa (3/10).
Roni mengatakan, mengenai masalah sinyal yang menjadi panduan KRL bergerak memang mesti segeral diperbarui secara total untuk meningkatkan performa KRL dalam beroperasi. "Masalah sinyal di seluruh Jabodetabek secara umum umurnya telah mencapai masa 29 tahun. Umur operasional maupun umur teknisnya sudah masuk waktu direvitalisasi," ujarnya.
Saat ini PT Kereta Api Indonesia sebagai induk PT KCI sudah mulai melakukan revitalisasi terhadap semua sinyal yang digunakan KRL di seluruh Jabodetabek. "Program itu sudah mulai berjalan termasuk yang ada di Stasiun Manggarai, dilakukan revitalisasi,"katanya.
Roni mengatakan, revitalisasi atau peremajaan penting dilakukan untuk meningkatkan kehandalan, KRL dalam membawa penumpang lebih banyak lagi. Selain, melakukan revitalisasi, perawatan secara berkala juga penting dilakukan. Saat ini kata Roni, PT KCI memiliki waktu tiga tahun untuk menyelesaikan program revitalisasi signal untuk seluruh KRL di Jabodetabek. "Ketersedian maupun keberlanjutan maintenance (perawatan) jadi lebih pasti, alat teknologi harus kita siapkan untuk kelanjutan maintenance," katanya.