Selasa 03 Oct 2017 03:34 WIB

Ada 10 Ribu Kopi Gratis Semalam Suntuk di Malioboro

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Malioboro Coffee Night, Senin (2/10).
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Malioboro Coffee Night, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Malioboro Coffee Night berlangsung di Yogyakarta, Senin (2/10) malam. Sebanyak 10 ribu gelas kopi dibagikan kepada masyarakat dan wisatawan yang melintas di depan Mal Malioboro secara cuma-cuma alias gratis.

Walau kopi dibagikan mulai pukul 22.00 Wib, masyarakat dan wisatawan malah telah memenuhi sekitaran Mal Malioboro sejak pukul 21.00 Wib. Deretan tenan-tenan kopi yang sudah berjajar rapi di kiri dan kanan trotoar, ternyata sudah menarik perhatian setiap orang yang melintas.

Tidak kurang 40 tenan berisikan barista-barista siap melayani pengunjung yang melintas. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti tuan rumah Yogyakarta, Cianjur, Sumatra Selatan, Bandung, Jakarta, Flores, Papua dan daerah-daerah lain.

Mulai dari masyarakat sekitar, wisatawan lokal sampai wisatawan asing, tampak begitu santai memenuhi trotoar Mal Malioboro, walau harus berdesakan dengan pengunjung lainnya. Selain kopi, ada berbagai hiburan mulai dari akustik live band, permainan-permainan dan stan foto bertema 90an.

Creator Malioboro Coffee Night, Anggi Dita mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari Kopi Internasional, HUT Yogyakarta ke-261 dan Hari Batik Nasional. Kegiatan akan berlangsung sampai Selasa (3/10) pagi sekitar pukul 07.00, dan ditutup sarapan bersama masyarakat.

"Sarapannya pun gratis, ada seribu gudeg," kata Anggi kepada Republika, Senin (2/10) malam.

Ia berharap, kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun, setidaknya untuk memperingati HUT Yogyakarta. Selain itu, Anggi berharap momentum ini dapat memberikan ruang yang lebih luas kepada kopi-kopi Indonesia, agar dapat lebih dikenal masyarakat luas.

Winda, salah satu wisatawan yang mengikuti Malioboro Coffee Night, memberikan apresiasinya kepada perhelatan itu, apalagi baru pertama dilaksanakan di Malioboro. Namun, ia menyarankan agar informasi seperti pembagian kopi dari tenan-tenan ganjil dan genap dapat lebih disosialisasikan lagi ke depan.

"Soalnya banyak yang tidak tahu, jadi banyak yang langsung datang ke stan-stan aja, tapi tetap apresiasi," ujar wisatawan asal Surabaya yang sudah mencicipi dua gelas kopi arabika tersebut.

Senada, Doddy dari Lombok memberikan apresiasinya atas perhelatan Malioboro Coffee Night, walau harus berdesakan untuk mendapatkan satu gelas kopi. Ia pun berharap, kegiatan ini dapat meraih kesuksesan dan semakin banyak peminta, dan kalau bisa diadakan lebih sering tidak cuma HUT Yogyakarta saja.

"Perlu banget diadakan rutin, kalau bisa setiap bulan," kata Doddy yang kali ini mendapat kesempatan menjajal kopi dengan campuran santan kelapa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement