REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Selain menyelenggarakan nonton bareng dengan memutar kembali Film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Richard Cahyadi menyatakan perlu terus mewaspadai paham atau ajaran komunis.
"Ajaran komunis di Sumatera Selatan sudah mati. Namun kita tetap harus waspada adanya paham atau ajaran komunis model baru yang sewaktu-waktu bisa saja mengancam Negara Kesatuan Republika Indonesia," katanya, Jumat (29/9).
Menurut Richard Cahyadi, remaja atau generasi muda sekarang sudah berbeda dengan dahulu, Jangankan untuk mengenal nama-nama pahlawan, nama 34 provinsi di Indonesia saja mereka sudah tidak tahu.
Kepala Badan Kesbangpol Sumsel menginginkan penanaman nilai-nilai Pancasila harus dimulai lagi dari sekarang dengan maksud untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme pada generiasi muda.
Saatnya sekarang kembali kita tanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan seperti yang dilakukan Kementerian Pertahanan dengan bela negara. Kementerian Dalam Negeri melakukan sosialisasi UU Keormasan untuk mempertegas aliran seperti komunis sudah tidak berlaku lagi. M"elalui Kesbangpol menggalakkan sosialisasi empat pilar kebangsaan," kata Richard Cahyadi.
Kepala Badan Kesbangpol Richard Cahyadi mengingatkan, pengkhianatan G 30SPKI dalam pelajaran sejarah telah dihapuskan dan dihentikannya pemutaran film G 30SPKI sejak 1998 sampai sekarang.
"Berarti sudah 19 tahun tidak dipelajari, jadi wajar kalau anak-anak SMA yang usianya 16-17 tahun tidak mengetahui sejarah G 30SPKI. Badan Kesbangpol bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama akan masuk ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi," ujarnya.