Jumat 29 Sep 2017 08:51 WIB

Kementan Turunkan Tim Selamatkan Ternak di Gunung Agung

Kementan turunkan Tim Kesiapsiagaan untuk menyelamatkan ternak dari erupsi Gunung Agung Bali.
Foto: Kementan
Kementan turunkan Tim Kesiapsiagaan untuk menyelamatkan ternak dari erupsi Gunung Agung Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan langkah-langkah cepat dalam menanggapi erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali sejak Sabtu (22/9) lalu. Mereka menurunkan Tim Kesiapsiagaan Darurat untuk menyelamatkan ternak akibat erupsi.

Tim Kesiapsiagaan Darurat dari Ditjen PKH diketuai oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Drh. Syamsul Ma'arif, MSi dan beranggotakan Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar Drh. I Wayan Masa Tenaya, MPhil, PhD beserta staf, Kepala BPTU-HPT Sapi Bali Ir. Jack Pujianto beserta staf dan dokter hewan dari pusat Drh. Makmun, Drh. Boetdhy Angkasa dan Drh. Pebi Purwo Suseno, serta Tim Humas Ditjen PKH Padjarnain.

Tindakan cepat yang dilakukan oleh Tim Ditjen PKH bersama dengan Anggota DPR RI Komisi IV I Made Urip, yaitu segera melakukan Rapat Koordinasi dengan Pemda Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem. Rapat Koordinasi dilakukan pada Ahad (24/9), di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali untuk mengambil langkah-langkah cepat penyelamatan ternak dalam rangka siaga bencana erupsi Gunung Agung Bali.

Selanjutnya Tim Gabungan yang terdiri dari Tim Ditjen PKH, Anggota DPR RI Komisi IV, Pemda Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem segera terjun langsung ke lapangan dengan membawa beberapa peralatan medis untuk menangani ternak yang mengalami sakit atau cidera. Tim Gabungan melakukan identifikasi lokasi dan lahan yang akan dipakai sebagai tempat penampungan ternak, serta mengidentifikasi ketersediaan air dan pakan.

Selain itu juga mengidentifikasi kontribusi dari masing-masing pihak pusat, provinsi dan Kabupaten Karangasem. Syamsul Maarif menjelaskan melalui siaran pers, Tim Gabungan saat ini masih terus menyiapkan tempat-tempat dan kandang-kandang penampungan ternak.

Jumlah ternak dari 4 Kecamatan terdampak (zona merah) sekitar 17 ribu ekor sebagian ternak sudah dievakuasi secara mandiri ke tempat-tempat kerabat terdekat di daerah aman, sebagian lagi sudah ada yg dijual sehingga diperlukan tempat penampungan untuk sekitar 10 ribu ekor. Tempat penampungan yang sudah disiapkan untuk kapasitas 5.000 ekor yg tersebar di tujuh lokasi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem.

"Saat ini banyak juga lokasi yg ditawarkan masyarakat dan sedang diidentifikasi kelayakannya oleh Tim dari Ditjen PKH dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem," ujar Syamsul Maarif.

Selanjutnya, Tim Gabungan melakukan koordinasi atau audiensi langsung dengan Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kebencanaan BNPB Wisnu Widjaja di Posko Siaga Erupsi Gunung Agung pada hari Minggu Sore, 24 September 2017. BNPB akan membantu biaya mobilisasi dan perawatan ternak selama di penampungan dengan mengajukan Proposal melalui Bupati Karangasem.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement