Kamis 28 Sep 2017 16:19 WIB

Dahnil: Saat OTT KPK, Tersangka Langsung Ingat Tuhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Ketum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah menggalakkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pemerintah daerah. Sehingga beberapa wali kota maupun bupati pun berhasil diciduk oleh lembaga anti rasuah ini.

Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasi langkah KPK tersebut. Karena, menurut dia, OTT dapat meningkatkan regiusitas para koruptor.

"Ketika OTT mereka langsung mengakui eksistensi tuhan, berarti OTT ini positif untuk meningkatkan religiusitas, OTT perlu digalakkan untuk meningkatkan imtaq (iman dan taqwa)," ujarnya saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).

Namun, sayangnya ada beberapa pihak yang menganggap bahwa OTT tersebut dilakukan karena adanya motif politif, sehingga hal ini pun cukup menganggu Dahnil. "Saya agak terganggu dengan tuduhan kalau OTT ini aksi politis. Komunis itu kan tidak percaya tuhan. koruptor itu sama, koruptor tidak percaya dengan tuhan, mereka tidak takut dengan tuhan, bahkan menganggap tuhan tidak ada ketika maling uang rakyat," ucapnya.

Ia menambahkan, ketika para koruptor terjaring OTT ada juga mereka akan langsung mengenakan jilbab. Bahkan, ada yang mengenakan cadar lantaran takut wajahnya didokumentasikan oleh awak media.

"Makanya OTT harus diperlihatkan. Yang lucunya ini kok pada takut dengan OTT, karena orang benar pasti tidak pernah takut dengan OTT," kata Dahnil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement