Kamis 28 Sep 2017 14:38 WIB

Dedi Mulyadi Siap Dikonfrontasi Soal Mahar Rp 10 Miliar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bilal Ramadhan
Dedi Mulyadi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya sudah memberitahukan soal si pemalak Rp 10 miliar ke DPP Golkar. Saat itu, dirinya langsung laporan ke Sekjen Golkar Idrus Marham. Akan tetapi, hingga kini belum ada tanggapan apapun dari pihak DPP.

"Ketika saya dimintai uang Rp 10 miliar, oleh orang di luar pengurus tapi mengaku dekat dengan ketua umum, saya langsung lapor ke Pak Idrus Marham," ujar Dedi, saat ditemui di rumah dinasnya, Jalan Gandanegara No 25, Kamis (28/9).

Menurut Dedi, mengenai mahar tersebut sudah menjadi rahasia umum. Pihak DPP juga mengetahuinya. Artinya, secara emosional para pengurus di DPP pasti sudah paham. Akan tetapi, tidak ada yang berani angkat suara.

Menurut Dedi, pihaknya berani mengatakan soal mahar tersebut, karena sudah jengah dengan kondisi partai saat ini. Sebab, ini menyangkut marwah organisasi. Pihaknya tak punya maksud untuk memperkeruh suasana atau menjelek-jelekan partai.

Tetapi, maksud semua ini justru untuk kebaikan Golkar sendiri. Dengan harapan, partai Golkar terus tumbuh sesuai keinginan masyarakat. Apalagi, saat ini, elektabilitas partai berlambang pohon beringin ini mengalami penurunan. Karena, kepercayaan masyarakat akan partai juga menurun.

"Dengan adanya buka-bukaan soal mahar, diharapkan Golkar bisa bebenah lagi. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi," ujarnya.

Dedi juga meminta para pengurus di DPP, untuk tidak cemas. Sebab, oknum yang meminta mahar tersebut bukan dari pengurus. Cuma yang bersangkutan mengaku sangat dekat dengan pengurus bahkan ketua umum.

Bila tak percaya, pihaknya bersedia di konfrontasi. Baik di hadapan dewan pembina, dewan pakar, ataupun elit pengurus lainnya. Bahkan, bila ada pengurus yang tersinggung, pihaknya memersilahkan untuk memanggil dirinya lalu dikonfrontir dengan oknum yang meminta mahar itu.

"Persoalan ini sederhana, bila ada yang tersinggung, pengurus bisa undang saya dengan yang bersangkutan. Karena, sejumlah pengurus sudah tahu siapa orang yang saya maksud," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement