Rabu 27 Sep 2017 19:00 WIB

Megawati: Ilmu Harus Bermanfaat Bagi Kemanusiaan

Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DRHC) Bidang Politik Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (27/9).
Foto: istimewa
Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DRHC) Bidang Politik Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DRHC) Bidang Politik Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (27/9).

Gelar kali ini merupakan gelar DRHC yang diterima oleh Megawati. Sebelumnya, Megawati mendapatkan gelar DRHC dari Waseda University, Tokyo, Jepang dalam Bidang Hukum (2001), Moscow State Institute of International Relations, Rusia dalam Bidang  Politik (2003), Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan dalam Bidang Politik (2015) dan dari Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat dalam Bidang Politik dan Ilmu Pemerintahan (2016).

Megawati menyampaikan pidato ilmiah di Auditorium UNP, dengan judul "Politik Pendidikan Sebagai Jalan Pembebasan." 

Megawati menyampaikan pentingnya konektivitas antara perguruan tinggi dan Lembaga Riset Negara. Sehingga, perguruan tinggi menjadi Pilar penting yang berkontribusi bagi kemajuan rakyat, bangsa, dan negara. 

Dalam pidatonya, Megawati menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya untuk menghasilkan tenaga ahli dan tenaga termasuk. Namun, harus mampu menghasilkan riset-riset yang dapat digunakan sebagai basis atau acuan dalam politik pembanguan.

"Civitas akademika bukan mereka yang duduk di menara gading. Universitas bukan untuk menghasilkan manusia yang hanya disibukkan dengan alam pemikiran dan ide ilmiah," kata Megawati.

Presiden RI kelima ini berkomitmen untuk berjuang bersama civitas akademika Indonesia, termasuk di UNP, untuk terus mendorong politik pendidikan yang dapat melahirkan akademisi-akademisi organik.

Akademi organik adalah akademisiyang memiliki kegelisahan dan mampu mencari solusi ilmiah atas problematika yang dihadapi rakyat.

Di akhir pidatonya Megawati menegaskan, "Pengetahuan tidak hanya untuk pengetahuan. Pengetahuan untuk berjuang. Berjuang untuk Tanah Air, untuk bangsa, dan untuk perikemanusiaan!"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement