REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan yang turun di masa pancaroba (peralihan) dari musim kemarau ke penghujan, sudah menimbulkan bencana longsor di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Longsor terjadi di dua lokasi. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka akibat bencana tersebut.
''Di Banyumas, bencana longsor terjadi di dua tempat, yakni di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok dan Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo,'' jelas Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Banyumas, Kusworo, Rabu (27/9).
Disebutkan, bencana longsor di Gunung Lurah terjadi Selasa (26/9) malam. Bencana menyebabkan bangunan rumah seorang warga, Sahuri (30 tahun), mengalami kerusakan di bagian belakang yang berfungsi sebagai dapur.
''Lahan yang longsor merupakan tebing setinggi tiga meter yang memang berada di bagian belakang rumah korban. Air hujan yang menyiram tanah tebing setelah cukup lama kering akibat kemarau, menyebabkan tanah menjadi labil dan longsor,'' katanya.
Menurut Kusworo, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Saat kejadian, keluarga Sahuri sedang berada di ruang tengah bagian rumah sambil menonton tayangan tv. Namun setelah kejadian tersebut, sementara keluarga korban mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman.
Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Adi Chandra, menyebutkan pada Rabu (27/9), beberapa anggota Tagana bersama anggota Koramil, Polsek, dan warga setempat, melakukan kerja bakti untuk menyingkirkan material tanah yang menimpa bagian belakang rumah korban.
''Kami minta warga di Banyumas yang tinggal di wilayah-wilayah rawan longsor akan lebih waspada, karena pada masa pancaroba ini ternyata wilayah Banyumas sering terjadi hujan yang kadang cukup deras. Hal ini rentan menimbulkan longsor, karena tanah yang tadinya kering akibat kemarau, tiba disiram air hujan yang cukup deras,'' jelasnya.