Rabu 27 Sep 2017 16:30 WIB

Kota Malang Rawan Terdampak HIV/AIDS

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Endro Yuwanto
 Sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi kampanye anti-HIV&Aids; (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi kampanye anti-HIV&Aids; (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang dianggap rawan terdampak penyakit HIV/AIDS setelah Kota Surabaya untuk wilayah Provinsi Jawa Timur. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan sejumlah pihak melakukan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Penanggulangan AIDS pada Rabu (27/9).

Menurut Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, urbanisasi memiliki pengaruh besar atas berkembangnya virus HIV/AIDS di Kota Bunga tersebut. "Kami ada asimilasi dan arkulturasi budaya. Kami daerah urban yang juga banyak wisatanya sehingga cukup rawan," kata Sutiaji saat ditemui wartawan, Rabu (27/9).

Dengan adanya fakta tersebut, Sutiaji menilai, rakerda sangat diperlukan untuk menemukan target demi menurunkan angka HIV/AIDS di Kota Malang. Sejumlah pihak termasuk masyarakat harus bekerja sama dalam melakukan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS sehingga dapat memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Kota Malang.

Di Kota Malang, kata Sutiaji, penderita HIV/AIDS mencapai puncak angka tertinggi sebanyak 316 pada 2016. Kemudian di pertengahan 2017 angka penderita menurun menjadi 219 orang. Analisa ini telah ditinjau di beberapa daerah di Kota Malang dan harapannya tahun depan akan menurun lagi jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang. "Dan kami lihat apakah ini perlu perda untuk mengatasi masalah ini supaya Kota Malang safety?" kata dia.

Di sisi lain, Sutiaji menambahkan, masalah ini juga perlu melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang. Pendidikan seks sepertinya perlu mulai diperkenalkan pada generasi muda Kota Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement