Selasa 26 Sep 2017 22:52 WIB

'Senyawa Warna' Angkat Karya Perupa Muda Terbaik Jatim

Pengunjung melihat Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (1/7). Pameran bertajuk Senandung Ibu Pertiwi tersebut menyajikan 48 karya dari 41 perupa.
Foto: Antara
Pengunjung melihat Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (1/7). Pameran bertajuk Senandung Ibu Pertiwi tersebut menyajikan 48 karya dari 41 perupa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur mengangkat karya 20 perupa terbaik dari berbagai kabupaten/kota setempat dalam pameran bertajuk "Senyawa Warna" yang berlangsung di Galeri Prabangkara Surabaya, 26-30 September 2017.

"Mereka terpilih melalui proses seleksi oleh Tim Kurasi yang kami bentuk," ujar Kepala Disbudpar Jatim Jarianto kepada wartawan di sela pembukaan pameran, Selasa (26/9) malam.

Dia mengatakan Disbudpar Jatim telah mengupayakan mengangkat perupa-perupa yang tergolong masih pemula dengan menyediakan Galeri Prabangkara, yang berlokasi di Kompleks Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali Surabaya. "Pameran bertajuk ini adalah yang kedua, yang diselenggarakan Disbudpar Jatim di tahun 2017, setelah bulan Maret lalu kami juga mengangkat 20 perupa asal Jawa Timur lainnya berpameran di Galeri Prabangkara," katanya.

20 perupa yang digandeng dalam pameran kali ini adalah Indahsari (Probolinggo), Triyoso Yusuf (Surabaya), Chairil Alwan (Sampang), Hadi Masoed (Mojokerto), Andi Sulistiono (Nganjuk), Budiamin (Bondowoso), Saiful Yatim (Jember), Sigit Purnomo (Pamekasan), Andri Adi Wijaya (Surabaya), dan M Medik (Pasuruan).

Selain itu Budiyono Kampret (Ngawi), Andy Miswandi (Ponorogo), Yudi Hariyanto (Jember), Edy Sanjaya (Blitar), Lukman Gimen (Surabaya), Ganda Gardian (Sidoarjo), Suilowati (Banyuwangi), Tatang Mohamad Toha (Banyuwangi), Heru Kuntoyo (Madiun), dan Kris Adji AW (Gresik).

Jariyanto bertekad ke depan untuk lebih sering lagi menjaring perupa-perupa muda asal Jawa Timur untuk dipamerkan di Galeri Prabangkara Surabaya. "Kalau bisa setahun jangan dua kali, harus lebih sering lagi," ucapnya.

Dia mengungkapkan Disbudpar Jatim membangun Galeri Prabangkara Surabaya memang sebagai fasilitas untuk memberi kemudahan bagi para perupa dalam berpameran, sehingga karya-karyanya dikenal masyarakat. "Galeri Prabangkara ini saya gratiskan bagi perupa pemula yang ingin berpameran. Kalau perupa yang sudah mapan, ya, kami beri keringanan biaya sewa untuk membantu membayar listriknya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement