Selasa 26 Sep 2017 22:18 WIB

Warga di Kota Ini Terpaksa Konsumsi Air Hujan

Ilustrasi Hujan Es
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Hujan Es

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Warga yang berdomisili di wilayah pesisir Kota Tarakan, Kalimantan Utara mengandalkan air hujan untuk dikonsumsi karena pemerintah belum juga membangun sumur bor. Warga setempat, Malik, di Tarakan, Selasa (26/8), menyatakan air tanah di sekitar perkampungan tersebut tidak layak dikonsumsi karena warna airnya kecoklatan.

"Kita disini (Pantai Amal) belum pernah nikmati air bersih dari PDAM," kata dia.

Jadi, air yang digunakan masyarakat di kawasan itu untuk memasak, mandi dan mencuci hasil tampungan air hujan semata. Sedangkan ketika musim kemarau warga setempat terpaksa membeli air dari tangki-tangki.

"Kami pakai air hujan untuk diminum, memasak, mandi dan lain-lainnya. Kalau musim kemarau terpaksa beli air dari tangki," ujar Malik.

Jumlah warga yang bermukim di kawasan Pantai Amal yang juga seringkali dijadikan tempat wisata bagi warga setempat ini mencapai 600 kepala keluarga (KK). Sebagian besar mata pencariannya dengan membudidaya rumput laut. Makanya, saat musim hujan warga patungan membeli air tangki untuk kebutuhan sehari-hari. Atas ribuan jiwa warga di Pantai Amal, Malik mengharapkan perhatian pemerintah setempat agar dibangunkan sumur bor pada lokasi yang kondisi airnya layak dikonsumsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement