Selasa 26 Sep 2017 18:12 WIB

Pemkot Kediri Pasang CCTV Awasi Pembuang Popok ke Sungai

Popok bayi
Foto: Republika/Niken Paramita Wulandri
Popok bayi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berencana memasang kamera pengintai atau CCTV di sekitar jembatan, guna mengawasi pembuangan sampah terutama popok bayi ke dalam sungai. Selama ini di banyak sungai di kota Kediri kerap ditemukan sampah popok bayi.

"Kami nantinya setiap jembatan dipasang kamera pengintai satu atau dua menyesuaikan panjang jembatan. hasil rekaman sebagai bahan menindaklanjuti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Kediri, Didik Catur di Kediri, Selasa.

Ia mengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah Ecoton, yang telah melakukan pemantauan serta pembersihan sampah popok di sepanjang sungai yang ada di Kota Kediri. Upaya itu contoh baik yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.

Ia mengakui di Kota Kediri masih ada beberapa orang yang perilakunya kurang baik dengan membuang sampah di sembarang tempat. Namun, ia sudah membuat beragam langkah, sebagai upaya mengurangi kebiasaan buruk sejumlah warga tersebut.

Selain akan memasang kamera pengintai di sejumlah jembatan wilayah Kota Kediri, juga akan mengirimkan surat ke dinas kesehatan meminta rumah sakit ikut memberikan imbauan pada ibu muda, untuk tidak membuang popok bayi di sungai.

Selain itu, pihaknya juga berencana melibatkan bank sampah untuk kemungkinan memproduksi popok bayi yang ramah lingkungan. Dengan itu, orangtua juga bisa lebih hemat anggaran untuk kebutuhan popok bayi.

"Masalah popok, kami sudah diskusi panjang. Kami akan mengirimkan surat ke dinas kesehatan terkait rumah sakit, memberikan imbauan jangan buang popok di sungai," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi mengatakan ia dengan tim sudah melakukan pemantauan serta evakuasi sampah popok di sepanjang sungai yang ada di Kota Kediri sekitar empat hari. Air di sungai itu juga mengalir ke Sungai Brantas. Ada sekitar tujuh sungai yang sudah dipantau, dan hasilnya ditemukan ada sekitar 3 kuintal yang telah dievakuasi.

"Dari jembatan yang kami evakuasi kurang lebih 3 kuintal dan ini popok anaka-anak, meskipun ada pembalut wanita dan popok untuk dewasa," katanya.

Ia berharap dengan aksi yang dilakukannya akan semakin mendorong kesadaran masyarakat serta mendorong pemerintah lebih tegas menerapkan aturan. Diharapkan, Sungai Brantas ke depan menjadi lebih bersih, sebab sungai adalah sarang ikan dan bukan sarang popok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement