REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Seorang pemuda Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Mohammad Kharis Munandar (23 tahun), dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ke Gunung Slamet, Sabtu (23/9).
Hingga Selasa (26/9), tim gabungan dari berbagai elemen SAR di Kabupaten Tegal masih melakukan pencarian dengan menyusuri lereng sebelah barat Gunung Slamet.
Berdasarkan informasi, korban melakukan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian obyek wisata Guci Kabupaten Tegal, pada Sabtu (23/9) malam. Pendakian dilakukan bersama delapan orang rekannya, Khusnul Aqiqah (21), Galang Bela Nusa (19), Ahmad Willy (18), Rizki Reza Adam (17), A Zubaedi (27), Yuli Mulyawati (23), Miftah (25), dan Adi Sunanto (18).
Seluruh pendaki yang merupakan warga Kabupaten Tegal tersebut dipandu oleh seorang warga Guci bernama Danuri. ''Kami menerima laporan ada seorang pendaki yang hilang pada Ahad (24/9) malam. Teman pendaki yang tersesat itu melaporkannya ke basecamp pendakian di Guci atau Pos Gupala bahwa ada seorang temannya yang hilang,'' ujar Komandan Tim SAR Bumijawa Abdul Khayi, Selasa (26/9).
Setelah menerima laporan tersebut, Abdul menyebutkan, tim kecil dari Gupala berjumlah lima orang langsung menyusuri jalur pendakian pada Senin (25/9) dinihari WIB untuk mencari keberadaan Kharis. Namun pencarian yang dilakukan dengan menyusuri jalur pendakian pada hari itu tidak membuahkan hasil.
Berdasarkan keterangan beberapa rekan korban, korban terpisah dengan teman-temannya saat sedang melakukan perjalanan turun dari puncak Slamet. ''Informasinya, seorang pendaki hilang setelah pamit buang air besar (BAB) beberapa saat setelah turun dari puncak. Informasinya, saat itu kondisi sekitar puncak Slamet sedang diselimuti kabut tebal,'' jelas Abdul.
Namun setelah ditunggu beberapa saat, korban ternyata tidak juga kembali. Beberapa rekannya, kemudian berupaya mencari korban di sekitar lokasi yang diperkirakan tempat BAB korban. Namun pencarian tersebut tidak berhasil menemukan korban sehingga seluruh rekannya sepakat turun untuk segera melaporkan kejadian itu pada petugas SAR di Guci.
Abdul menyebutkan, pencarian korban hingga kini masih dilakukan. Namun kondisi lereng Gunung Slamet yang saat ini kerap terjadi hujan dan kabut tebal, membuat upaya pencarian cukup sulit dilakukan. ''Saat ini ada 25 personel tim SAR gabungan yang melakukan pencarian melalui jalur Guci,'' jelasnya.