REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembuat situs dan pendiri pelelangan keperawanan, nikahsirri.com, Aris Wahyudi ditangkap aparat Polda Metro Jaya, Ahad (24/9) dini hari WIB di kediamannya di Perumahan Angkasa Puri, Jati Mekar, Jati Asih, Kota Bekasi.
Istri Aris, Rani mengatakan, akan mendatangi Polda Metro Jaya, Selasa (25/9), namun ia menolak menjelaskan lebih lanjut perkara kedatangannya.
"Hari ini saya nggak ke polda, besok ke poldanya. Saya tidak bisa banyak komentar untuk masalah ini," kata Rani saat ditemui Republika.co.id di kediamannya, Senin (25/9) sore.
Rani tidak dapat berkomentar banyak tentang kasus yang menjerat suaminya. Ia hanya menjelaskan bahwa Aris memiliki gangguan kejiwaan sejak kalah dalam persaingan pemilihan Bupati Banyumas 2008 lalu, meskipun telah diusung partai besar, PDI-P.
Rani juga menyatakan setuju dengan rencana kepolisian untuk melakukan tes kejiwaan terhadap Aris. "Bisa jadi beliau 90 persen normal, dan 10 persen gila. Iya saya setuju-setuju saja (tes kejiwaan)," kata dia.
Aris, kata Rani, adalah seorang penulis buku-buku kontroversi, salah satunya adalah buku berjudul "Tuhan Tiri, Perzinahan Suci, dan Atas Nama Komando". Menurut dia, jika penyakit kejiwaan suaminya mulai muncul, Aris selalu melampiaskannya dengan menulis.
"Kaya sekarang aja dia (Aris) menulis buku-buku tanpa disadari sama dia, dan dia menuangkan di sana (tulisan)," kata Rani.
Menurut Rani, Aris adalah sosok suami yang baik dan bertanggung jawab. Ia juga mengaku kebingungan jika suaminya harus ditahan, mengingat ketiga anaknya masih membutuhkan biaya untuk sekolah dan kehidupan sehari-hari. "Makanya kalau sampe sekarang bapak ditahan saya juga bingung mau makan apa," kata dia.