REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi menilai keberadaan pengelola angkutan online atau daring terlalu sombong. Pasalnya, setiap kali diundang untuk menyelesaikan permasalahan terkait kehadiran transportasi online pengelola angkutan tersebut tidak hadir.
"Pengelola aplikasi online ini ketika diundang tidak hadir untuk menyelesaikan masalah," ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada wartawan di sela-sela peringatan hari perhubungan nasional tingkat Sukabumi di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi Senin (25/9). Hal ini disampaikan wali kota menyusul adanya rencana angkutan kota (angkot) pada Selasa (25/9).
Sebelumnya, para sopir angkot di Sukabumi sempat menggelar mogok jalan dan demonstrasi pada Agustus 2017 lalu menentang operasional angkutan daring. Menanggapi hal tersebut pemkot sempat mengeluarkan kebijakan untuk meminta angkutan daring untuk sementara tidak beroperasi.
Namun kata Muraz, permasalahan ini menjadi dilema setelah MA melakukan pembatalan permenhub karena dinilai bertentangan dengan ketentuan diatasnya. Akibatnya lanjut dia persyaratan yang harus dipenuhi angkutan daring tidak perlu dipenuhi lagi.
Sehingga lanjut Muraz, pengelola angkutan daring kembali melakukan kegiatan termasuk di Sukabumi. Pasalnya kata dia aturan wali kota yang meminta angkutan online memenuhi persyaratan tidak kuat lagi setelah permenhub dibatalkan MA.
"Oleh karenanya, pemkot mendorong adanya komunikasi antara online dengan angkot," ujar Muraz. Upaya komunikasi ini lanjut dia ternyata belum dilakukan pengelola aplikasi online.
Pengelola angkutan online kata Muraz, jangan menganggap remeh permasalahan. Pemkot kata dia berharap pengelola angkutan online melakukan komunikasi dengan organda dan KKU. Bila hal ini dilakukan kata dia maka masalah ini akan selesai.
Permasalahannya ungkap Muraz, pengelola angkutan online dinilai terlalu sombong. Bahkan kata dia ketika diundang oleh wali kota untuk hadir pada hari perhubungan nasional tingkat Sukabumi perwakilan pengelola angkutan online tidak datang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi Abdul Rachman menambahkan, informasi yang diperolehnya dari Organda dan KKU menyebutkan para sopir angkot berencana demo pada Selasa. "Aksi unjuk rasa ini bagian dari penguatan aspirasi oleh para sopir angkot," imbuh dia.
Menurut Abdul, selama ini pengelola angkutan online belum menjalin komunikasi dengan angkutan konvensional. Hal ini kata dia dikarenakan ketika diundang pengelola angkutan online tidak hadir dan hanya mengirim perwakilan yang tidak bisa mengambil keputusan.
Abdul menambahkan, para sopir angkot ini didorong untuk menyuarakan aspirasi ini ke tingkat provinsi dan nasional. Upaya ini kata dia diharapkan bisa didengar oleh pemerintah pusat.