REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya Agus Wahyu Raharjo membantah, pihaknya telah mengeluarkan pernyataan terkait besaran dan waktu letusan Gunung Agung, seperti apa yang tersebar di media sosial. Terlebih, menurutnya bukan wewenang BMKG Juanda Surabaya untuk mengeluarkan pernyataan terkait besaran dan waktu letusan Gunung Agung.
"BMKG Juanda tidak pernah mengeluarkan informasi tentang waktu dan besar letusan Gunung Agung di Bali serta gunung api lainnya. Karena hal tersebut bukan menjadi tugas dan kewenangan BMKG Juanda Surabaya," kata Agus dalam keterangan resminya, Senin (25/9).
Agus kemudian menjelaskan, tugas BMKG Juanda hanya memberikan informasi tentang sebaran abu vulkanis. Itu pun, hanya yang berkaitan dengan keselamatan peneebangan di Bandara Juanda Surabaya. "Segala informasi yang dikeluarkan BMKG Juanda Surabaya akan disampaikan secara resmi dan disampaikan kepada para pemangku kepentingan terkait," ucap Agus.
Sebelumnya, beredar kabar melalui media sosial tentang prediksi letusan Gunung Agung, Bali. Kabar tersebut menyebutkan debu vulkanis tebal diperkirakan mengarah ke Surabaya
Secara lengkap, kabar itu menyebutkan:
Diperkirakan Gunung Agung meletus malam ini. Dan arah angin ke Barat. Ke arah Surabaya. Yang di Surabaya dan sekitarnya bisa siapkan masker. Karena debu vulkanis akan sampai Surabaya dan merujuk letusan tahun 1963, debu sangat tebal bahkan saat siang matahari tidak tampak, tertutup debu vulkanik. Hati-hati, status 4 Awas, gunung Agung di Bali hanya tinggal meletusnya, informasi dari BMKG Juanda, berhati-hati lah jika dalam perjalanan menuju kearah timur di Jawa Timur, karena dalam perkiraan instansi yang berwenang mengabarkan, jika Gunung Agung dalam waktu dekat ini akan meletus hebat seperti pada tahun 1963, yang abunya bisa mencapai kota surabaya, tebaran abu paling tebal dan menghambat jalan raya antara Banyuwangi-Jember-Bondowoso-Situbondo-Lumajang sampai ke arah Probolinggo, hati-hati bagi semua pengendara kendaraan bermotor, tetap waspada sambil mendengarkan berita kelanjutannya.