Sabtu 23 Sep 2017 21:16 WIB

Kebakaran di Pelabuhan Ratu Rusak Delapan Rumah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Endro Yuwanto
Kebakaran rumah (ilustasi).
Foto: Antara/Ardiansyah Indra
Kebakaran rumah (ilustasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Sebanyak delapan unit rumah warga di Kecamatan Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, mengalami rusak berat akibat kebakaran Sabtu (23/9). Kini puluhan warga yang menjadi korban kebakaran untuk sementara mengungsi ke tempat saudara maupun tetangga terdekat.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana kebakaran tersebut terjadi di Kampung Baru RT 03, RW 02, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhan Ratu, Sukabumi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

''Informasi dari relawan dan petugas di lapangan ada delapan rumah yang terkena kebakaran di Palabuhanratu,'' ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana kepada wartawan, Sabtu.

Rumah warga yang rata-rata semipermanen ini merupakan milik Endin, Uson, Ujang Mista, Kasdi, Bahrom, Ahyar, Suryanto, dan Agus.

Menurut Yana, akibat kebakaran ini satu orang warga yang mengalami luka-luka. Sementara, total warga yang terdampak bencana kebakaran sebanyak 36 orang yang terdiri atas lima balita, empat orang lansia, dan 27 orang dewasa.

Yana mengungkapkan, penyebab terjadinya kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik di salah satu rumah warga. Total kerugian akibat bencana, lanjut dia, diperkirakan mencapai sebesar Rp 160 juta.

Kaplosek Palabuhanr Ratu Kompol M Saidina menambahkan, proses pemadaman kobaran api berlangsung sekitar satu jam dan api berhasil padam sekitar pukul 12.30 WIB. Upaya pemadaman api melibatkan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar). "Dari penyelidikan sementara kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik di rumah kosong," imbuh dia.

Kobaran api, sambung Saidina, makin besar karena pada saat kejadian angin cukup kencang. Apalagi, banyak material rumah warga yang mudah terbakar seperti kayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement