Jumat 22 Sep 2017 20:32 WIB

Gunung Agung Awas, Zona Merah Diperluas

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level "waspada" menjadi "siaga" pada Senin (18/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level tiga (siaga) ke level empat (was). Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Agung menyebabkan magma dari perut gunung tersebut terus naik ke permukaan.

Kantong-kantong magma Gunung Agung berjarak sekitar lima kilometer. Aktivitas kegempaan selama 12 jam terakhir mencapai 380 kali.

"Jumlah ini lebih banyak dibandingkan 600 gempa sehari sebelumnya dan 500 kali gempa dua hari sebelumnya," kata Kasbani, Jumat (22/9) malam.

Zona merah diperluas menjadi sembilan kilometer dari kawah, dan 12 kilometer ke utara, tenggara, dan selatan-barat daya. Wilayah tersebut wajib dikosongkan dari aktivitas manusia.

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, Polda Bali siap mengerahkan sistem kontingensi setelah terjadi peningkatan status. Sebanyak 600 pasukan secara bertahap dan bergiliran dikerahkan mengamankan pergeseran warga yang hendak mengungsi ke tempat aman. "Kebijakan kami langsung melakukan pengamanan sebelum terjadi hal-hal tak diinginkan," jelasnya.

Polda Bali menyiagakan 13 ribu pasukan untuk menghadapi situasi terburuk Gunung Agung. Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Pusat mencatat pengungsi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung sudah mencapai 9.421 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement