Jumat 22 Sep 2017 06:34 WIB

Suasana Sakral 1 Suro Selimuti Keraton Solo

Kerbau bule keturunan kerbau pusaka Kiai Slamet Keraton Surakarta Hadiningrat, diarak sebagai pembuka Kirab 1 Suro  (ilustrasi)
Foto: Antara/Andika Betha
Kerbau bule keturunan kerbau pusaka Kiai Slamet Keraton Surakarta Hadiningrat, diarak sebagai pembuka Kirab 1 Suro (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Suasana sakral 1 Sura (Muharam) menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada pelaksanaan kirab pusaka yang setiap tahun digelar. Pantauan di lapangan, rangkaian kirab diawali dengan keluarnya 7 ekor kebo bule atau biasa disebut kebo Kiai Slamet dari gerbang timur Kori Kamandungan.

Selanjutnya, lima orang yang disebut Semut Ireng (hitam) menyebar ketela untuk dimakan oleh para kerbau.

Sekitar setengah jam kemudian, para abdi dalem yang terdiri atas beberapa wanita keluar dari pintu utama Kori Kamandungan dengan membawa sesaji untuk diberikan kepada ketujuh kerbau tersebut.

Setelah itu, tepatnya pada hari Kamis (21/9) pukul 23.00 WIB, puluhan abdi dalem, kerabat keraton, dan keluarga keraton keluar dari pintu utama dengan membawa 17 pusaka keraton. Pada kirab tersebut ketujuh kerbau menempati urutan pertama sekaligus sebagai pembuka jalan bagi arak-arakan pusaka keraton.

Bersamaan dengan mulai jalannya ketujuh kerbau tersebut, masyarakat yang sebelumnya sudah memadati kawasan keraton saling berebut sisa makanan dan minuman kerbau. Rianingsih, warga setempat, mengaku baru kali ini melihat langsung kirab pusaka 1 Sura tersebut.

Ia ingin melihat langsung karena selama ini selalu tertarik dengan budaya Jawa, salah satunya mengenai Keraton Surakarta. "Saya juga penasaran apa betul orang-orang berebut kotoran kerbau dan sisa makanan kerbau, ternyata memang betul. 'Kan ini juga salah satu yang membuat unik tradisi ini," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Sri Baskoro mengatakan bahwa rute kirab mulai dari Kori Kamandungan, Alun-Alun Utara, Simpang Empat Jenderal Sudirman, belok kanan ke Jalan Mayor Kusmanto, menuju Jalan Mulyadi, ke arah selatan sampai ke Baturono. Selanjutnya ke kanan menuju Jalan Veteran, kemudian ke Jalan Yos Sudarso, terus hingga Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke keraton. Perwakilan dari pihak keraton KGPH Benowo pada jumpa pers Senin (18/9) mengatakan bahwa pihak keraton belum ingin menyampaikan berapa jumlah pusaka yang dikirabkan pada tanggal 1 Sura tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement