Kamis 21 Sep 2017 20:20 WIB

PBNU: Perbedaan Pandangan Politik adalah Rahmat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, perbedaan pada dasarnya adalah hikmah yang tidak seharusnya menjadi persoalan. Terlebih, para Imam Madzhab juga sepakat bahwa perbedaan pikiran itu menjadi hikmah.

Marsudi juga menuturkan,  maraknya fitnah saat ini, khususnya melalui media sosial, karena adanya sikap yang kurang saling menghormati. Ini kemudian menimbulkan masalah di tengah masyarakat. Padahal, perbedaan itu rahmat.

"Sekarang perbedaan menjadi persoalan, bukan menjadi hikmah. Padahal (menurut) para Imam Madzahib itu, perbedaan pikiran itu hikmah. Ikhtilaafu ummati, rohmatun" katanya kepada Republika.co.id, Kamis (21/9).

Marsudi menjelaskan, ulama juga mengakui adanya perbedaan yang bermacam-macam. Misalnya perbedaan pandangan politik dan keagamaan. Perbedaan ini semua, kata Marsudi, adalah rahmat. Karena itu, kalaupun sekarang terjadi persoalan politik karena perbedaan pandangan, semestinya ini bisa diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.

"Ikhtilaf (perbedaan)-nya juga macam-macam, ikhtilaf dari pandangan politik, dari pandangan keagamaan, apa saja, itu seharusnya rahmat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement