Kamis 21 Sep 2017 19:59 WIB

Indonesia Harap Bisa Berikan Bantuan Uang untuk Rohingya

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Dubes RI untuk Republik Uni Myanmar Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Dr Ito Sumardi
Dubes RI untuk Republik Uni Myanmar Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Dr Ito Sumardi

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemerintah Indonesia akan membangun akses pendidikan dan rumah sakit (RS) di bagi masyarakat Rohingya yang berada di Rakhine State, Myanmar. Akses ini dibangun karena di kawasan Rakhine khususnya bagi masyarakat Rohingya masih kurang. Ke depannya diharap Indonesia juga bisa memberi bantuan uang.

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumadi mengatakan, pembangunan akses tersebut sangat positif. Kedua fasilitas itu diyakini bisa memberikan akses bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Fasilitas itu mudah-mudahan bisa menjadi satu peninggalan yang berkesan," kata Ito Sumadi di Bandara Yangon, Kamis (21/9).

Menurut Ito, pemberian bantuan kemanusiaan dengan makanan memang baik. Namun, jika hanya bantuan makanan saja yang diberikan tidak akan bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Untuk itu perlu fasilitas lain seperti tenda dan penjernih air akan bermanfaat bagi para pengungsi.

"Sekarang masih ada sekitar 14 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal," ujarnya.

Ito menjelaskan, selain pemerintah Indonesia yang memberikan bantuan terdapat negara Cina. Bedanya Cina mengirimkan bantuan dengan uang tunai untuk dibelikan bantuan di Myanmar.

Ke depan, Ito berharap bantuan dari Indonesia juga bisa berupa uang tunia. Dana tersebut bisa diberikan ke organisasi terkait agar diberikan keperluan yang sesuai. Pembelian barang di Myanmar juga bis menghemat anggaran transportasi dari Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement