Kamis 21 Sep 2017 12:28 WIB

Desa Nongan Siapkan 16 Titik Pengungsi Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Petugas dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Petugas dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  KARANGASEM -- Desa Pakraman Nongan di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem menyiapkan 16 titik pengungsian untuk masyarakat yang masuk dalam zona merah Gunung Agung. Gunung suci umat Hindu Bali itu berstatus level tiga atau siaga sejak 18 September 2017.

"Pengungsi terus berdatangan beberapa gelombang," kata Sekretaris Desa Nongan, I Wayan Susandiarta, Kamis (21/8).

Ada 16 titik pengungsian di Desa Nongan dengan kapasitas bervariasi. Keenam belas titik tersebut adalah Manggaan, Wantilan Tajen, Banjar Ambengan, Banjar Pande, Bujaga, Nongan Laker, Pasar Nongan, Sekar, Bucu, Bukian, Sigar, Taman Sari, Tengah, Saren Kaler, dan Saren Tengah.

Susandiarta mengatakan, dua pos yang sudah penuh adalah Mangaan dan Bucu. Ada pula pos yang masih kosong atau sebagian sudah terisi, seperti Bujaga yang berkapasitas 200 orang, Nongan Kaler (150 orang), Sigar (100 orang), Taman Sari (150 orang), Tengah (150 orang), Saren Kaler (40 orang, Saren Tengah (40 orang), Segah (75 orang), Banjar Ambengan (30 orang), dan Banjar Pande (20 orang).

Para pengungsi, kata Susandiarta berdatangan sejak Rabu (20/9) malam hingga hari ini. Desa Nongan terletak di ketinggian 450 hingga 500 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan salah satu desa terdekat dengan Gunung Agung yang terdiri dari 14 banjar.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PMI, SAR, TNI, dan Polri mengantisipasi jika nanti erupsi benar-benar terjadi.

Koordinasi dilakukan terkait aktivitas Gunung Agung, kem pengungsian, hingga logistik. "Kami juga sudah mengoordinasikan rencana penempatan warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 Gunung Agung, yaitu empat posko pengungsian," kata Dewa.

Titik pertama yang menjadi posko utama adalah Lapangan Desa Manggis, di Kecamatan Manggis. Titik kedua ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Titik ketiga di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Titik keempat di Desa Kerthagosa, Kabupaten Klungkung.

Warga dari Desa Jungutan dan Desa Buana Giri akan ditempatkan di Lapangan Desa Ulakan. Warga Desa Sebudi dan Besakih ditempatkan di Kerthagosa. Warga Desa Dukuh diarahkan ke Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Terakhir, warga Desa Ban diarahkan ke Desa Les, di Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement