Rabu 20 Sep 2017 10:59 WIB

Empat Kabupaten di Bali Kekeringan

Rumah Zakat membantu menyalurkan air bersih di daerah terdampak kekeringan di Indonesia.
Foto: rumah zakat
Rumah Zakat membantu menyalurkan air bersih di daerah terdampak kekeringan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- September diperkiakan menjadi bulan puncak kemarau 2017. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada BPBD kabupaten/kota setempat jika mengalami krisis air atau kesulitan air bersih akibat kekeringan. Apalagi, saat ini, ada empat kabupaten yang sudah terdampak kekeringan.

"Sampai saat sekarang ini memang kering, tetapi belum ada krisis air yang signifikan," kata Ketua BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Rabu (20/9).

Namun, dia mengatakan, sampai saat ini, belum ada permintaan bantuan air bersih dari masyarakat. "Kalau ada permintaan, dalam waktu 1x24 jam kami siap memberikan pelayanan air bersih secara gratis," katanya. BPBD Provinsi Bali bersama Dinas Sosial dan Pekerjaan Umum, serta BPBD Kabupaten/Kota pun sudah siap menghadapi kemungkinan tersebut.

Dewa Indra menambahkan, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan September. "Sekarang kita sudah ada pada puncak musim kemarau, sehingga logikanya setelah September, maka kemungkinan akan ada hujan. Harapan kami, Oktober benar-benar sudah mulai ada hujan," ujarnya.

Sementara terkait daerah-daerah yang potensial kekeringan, Dewa mengatakan, tersebar di empat kabupaten yakni di Kabupaten Karangasem yang rawan kekeringan itu ada di Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang, dan Kecamatan Karangasem. Sedangkan untuk di Kabupaten Klungkung ada di Kecamatan Nusa Penida, di Kabupaten Bangli itu yang rawan kekeringan di Kecamatan Kintamani. Terakhir, untuk di Kabupaten Buleleng, daerah yang langganan kekeringan dari tahun ke tahun terjadi di Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, dan Sukasada.

Di sisi lain, Dewa juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas menggunakan api pada lahan-lahan kering dan pada hutan yang vegetasinya kurang baik, untuk mencegah terjadinya kebakaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement