Selasa 19 Sep 2017 22:46 WIB

Dukung UMKM, Pemprov Sumsel Kucurkan Rp 2,69 Miliar

Rep: Maspril Aries/ Red: Endro Yuwanto
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,69 miliar untuk endukung peningkatan daya saing pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Jumlah dana yang dianggarkan Pemprov Sumsel tersebut terungkap dalam rapat koordinasi Penyaluran KUR Dan Peningkatan Daya Saing UMKM 2017 yang berlangsung di Graha Bina Praja (Auditorium) Pemprov Sumsel, Selasa (19/9).

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel Nasrun Umar, dana tersebut digunakan untuk mendukung semua program UMKM yang dialokasikan pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel.

“Misalnya untuk program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM, pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, perkuatan permodalan UMKMK, dan peningkatan kegiatan usaha UMKMK,” kata Nasrun, Selasa.

Sementara itu, sektor UMKM di Provinsi Sumsel pada kurun waktu 2012 sampai 2017 terus mengalami pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan jumlah UMKM mencapai 4,8 persen per tahun. Pertumbuhan ini perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan tahun-tahun mendatang.

"Pertumbuhan ekonomi Sumsel saat ini didorong oleh belanja infrastruktur dalam rangka Asian Games 2018. Setelah Asian Games berakhir nantinya sektor UMKM merupakan salah satu sektor potensial sebagai subtitusi belanja infrastruktur pendorong pertumbuhan ekonomi di Sumsel,” ujar Nasrun.

Nasrun juga menjelaskan, dalam memberikan dukungan bagi sektor UMKM, pemerintah telah banyak menggulirkan berbagai bentuk skema pembiayaan, salah satunya adalah KUR.

Dalam APBN tahun 2017, kata Nasrun, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi bunga KUR sebesar Rp 9,02 triliun. Subsidi KUR ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan UMKM di Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai risiko ketidakpastian global. “Program KUR bukan hanya program pemerintah pusat, tetapi program kita semua, oleh karena itu mari kita bersama-sama sesuaikan dengan perannya masing-masing untuk mensukseskan program KUR.”

Nasrun juga mengharapkan komitmen dan dukungan dari semua pihak untuk peningkatan UMKM. Pasalnya, UMKM adalah sektor yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. "Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM merupakan mayoritas jenis usaha yang ada di Indonesia hingga mencapai 99,9 persen dengan pelaku usaha mencapai 57,8 juta,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement