Selasa 19 Sep 2017 15:24 WIB

Himpunan Pengusaha KAHMI Perkuat Daya Saing di Era Digital

Rapat Kerja Nasional 1 HIPKA PERIODE 2017-2022 yang digelar di Jakarta, 20-22 September 2017.
Rapat Kerja Nasional 1 HIPKA PERIODE 2017-2022 yang digelar di Jakarta, 20-22 September 2017.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) menilai perlunya penguatan daya saing pengusaha di era digital saat ini. Kemampuan daya saing itu dibutuhkan guna mampu lebih kompetitif sekaligus mampu memenangi persaingan.

Di sisi lain, HIPKA berharap Indonesia memiliki minimal 2% pelaku bisnis dari total penduduk. Hal itu agar mereka dapat berkontribusi mensetarakan kekuatan ekonomi yang dibutuhkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itulah yang menjadi topik utama Rapat Kerja Nasional 1 HIPKA PERIODE 2017-2022 yang digelar di Jakarta, 20-22 September 2017. “Rakernas juga diharapkan mampu mendorong para pengusaha HIPKA mampu mengadaptasi usahanya dengan kemajuan teknologi di era digitalisasi saat ini,” kata Ketua Steering Committee Rakernas HIPKA Kamrussamad dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Selasa (19/9).

Dia juga mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan usaha UMKM menjadi kuat dengan produk-produknya. Lalu, mampu membuka pasar seluas-luasnya antar provinsi dan luar negeri. “Selain itu, Rakerna juga ingin membuat rekomendasi kepada pemerintah terkait permodalan pengusaha pemula,” tutur dia.

Dalam Rakernas kali ini akan menghadirkan sejumlah tokoh dunia usaha seperti Erwin Aksa (komisaris utama Bosowa Group), Sandiaga S Uno, Jonathan Tahir (pelaku bisnis hospital), Isaac B Tanihaha (pelaku bisnis properti), dan Bayu Priawan (pelaku bisnis transportasi).

Selain itu mengundang Menteri Perindustrian Airlangga Hartartodan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. "Kami berharap sinergi antara HIPKA dengan perbankan, dan pemerintah serta pelaku ekonomi lainnya bisa tercipta melalui Rakernas ini," kata Kamrussamad.

Sekilas Tentang HIPKA

Himpunan Pengusaha KAHMI yang disingkat HIPKA lahir pada 29 September 2010 dalam ajang Temu Nasional Pengusaha KAHMI. Ajang itu dihadiri oleh semua tokoh-tokoh KAHMI, baik yang berasal dari pemerintahan, politisi, akademisi, LSM dan dunia usaha dari daerah-daerah maupun Pusat. Kini, anggota HIPKA berkisar 7.000-8.000 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tujuan dibentuknya HIPKA antara lain untuk memotivasi alumni HMI menjadi wirausaha(entrepreneurship). Mereka diharapkan menjadi pengusaha muslim yang profesional dan berakhlak mulia untuk kemaslahatan umat yang diridhoi oleh Allah SWT yang selanjutnya dapat membuka lapangan kerja baru. HIPKA juga diharapkan dapat membantu mengembangkan bisnis para pengusaha KAHMI dengan terciptanya networking baik sesama pengusaha KAHMI maupun pengusaha non KAHMI.

Pada akhirnya, pembentukan HIPKA sejatinya dapat mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional dalam rangka mencapai cita-cita nasional yakni masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement