REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat hingga pertengahan September 2017 mencatat ada 55 desa mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. "55 Desa tersebut berada di 24 kecamatan yang tersebar baik di wilayah selatan maupun utara Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Selasa (19/9).
Adapun beberapa kecamatan yang mengalami kekeringan seperti Kecamatan Warungkiara, Bantargadung, Palabuhanratu, Cireunghas, Cisolok, Cibadak, Cikakak dan lain-lain. Untuk membantu warga yang mengalami kekeringan tersebut, BPBD sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti PDAM, relawan, PMI, Polres Sukabumi dan beberapa lembaga lainnya.
Dari puluhan desa yang mengalami kekeringan tersebut ada yang sudah masuk kategori parah, sedang, ringan dan rawan. Selain itu, warga tidak hanya sulit mencari air bersih, tetapi beberapa lahan pertanian sudah mengalami kekeringan.
"Kami berupaya melakukan penanggulangan agar bencana kekeringan ini tidak meluas, maka dari itu seluruh stakeholder yang bersangkutan agar turun tangan ikut membantu dan mencarikan solusi yang tepat," tambahnya.
Yana mengatakan penanganan sementara untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih yakni dengan cara memasok air ke setiap daerah dengan menggunakan truk tangki. Penyaluran air bersih ini juga dibantu oleh Polres Sukabumi dan PMI Kabupaten Sukabumi.
Sementara, untuk penanggulangan lahan pertanian yang kekeringan, pihaknya mengupayakan sistem pompanisasi yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. Namun, upaya itu bisa dilakukan jika di sekitar lahan pertanian masih ada sumber air seperti sungai dan lain-lain.