REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musim kemarau tengah melanda Indonesia termasuk Jawa Barat. Kekeringan bahkan terjadi di beberapa daerah karena sumber air kian menipis serta curah hujan yang minim.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Asri Pratiwi mengatakan, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya musim kemarau diprediksi masih akan terjadi hingga Oktober mendatang. Pada awal November diperkirakan curah hujan mulai meningkat seiring pergantian ke musim penghujan.
"Musim kemarau di wilayah Bandung dapat berlangsung hingga Oktober. Secara klimatologis akhir Oktober hingga november sudah mulai banyak hujan di wilayah Bandung," kata Asri saat dihubungi Republika, Ahad (17/9).
Meski demikian, Asri mengatakan kondisi ini masih dapat berubah-ubah. Tergantung dengan kondisi yang dipengaruhi dinamika atmosfer harian dan pekanan yang dapat berubah-ubah.
Untuk suhu udara di Bandung dan sekitarnya terpantau normal. Ia menjelaskan suhu maksimum yang terukur, hingga hari ini, pada bulan September berada pada kosaran 30-32 derajat celcius. "Umumnya di bulan September, suhu udara tertinggi atau maksimum di Bandung dapat mencapai 30 hingga 33 derajat celcius," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, untuk suhu maksimum musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada mulai Oktober mendatang. Sehingga di wilayah Bandung dan sekitarnya akan terasa semakin panas. "Suhu tertinggi umumnya terjadi pada bulan Oktober. Bisa mencapai 34 derajat celcius," ucap Asri.
Asri pun mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi suhu panas dengan memperbanyak asupan air untuk tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Sementara untuk antisipasi kekeringan pada musim kemarau selanjutnya, masyarakat bisa menyiapkan lumbung atau sumur resapan penampung air. Sebab, saat ini banyak wilayah-wilayah terdampak kekurangan air baik untuk kebutuhan sehari-hari hingga irigasi pertanian.
Sementara itu, untuk Senin (18/9) esok, prakiraan cuaca untuk Bandung Raya diprediksi umumnya berada pada kondisi cerah dan berawan dengan suhu udara berkisar 20,4 derajat celcius hingga 32,4 derajat celcius. "Kelembapan udara yang relatif rendah dan angin yang cukup kencang pada atmosfer lapisan atas di wilayah Jawa Barat bagian barat menyebabkan kurang intensifnya pertumbuhan awan-awan hujan di Jawa Barat, termasuk daerah Bandung," tuturnya.