Sabtu 16 Sep 2017 20:15 WIB

Polisi Tanamkan Kebinekaan pada Mahasiswa Baru Muhammadiyah

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal menanamkan jiwa kebinekaan kepada ratusan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (16/7). Saat berbicara dalam Orientasi Dinamika Fakultas Mahasiswa Baru di kampus berbasis Islam itu, Iqbal menekankan jiwa kebinekaan dapat menangkal gerakan radikalisme.

"Mahasiswa harus turut serta dalam menangkal gerakan radikalisme agar tidak sampai menjalar ke berbagai elemen masyarakat," katanya.

Karena itu, dia menekankan pentingnya masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, untuk mewaspadai gerakan yang ingin menanamkan paham radikalisme untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Dengan kembali menggalakkan kebhinekaan, kami yakin akan dapat menjadi penangkal bagi paham-paham yang dapat merusak keutuhan bangsa," tuturnya.

Terdapat 580 mahasiswa baru yang menyimak paparan bertajuk "Peran Mahasiswa dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Paham Antiradikalisme" yang disampaikan oleh mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya itu. Tampak turut hadir rektor dan jajaran dekan, dosen, serta civitas akademika dari universitas setempat.

Mahasiswa, lanjut Iqbal, adalah generasi penerus yang merupakan harapan dan tumpuan negara untuk menuju masa depan bangsa yang lebih baik lagi. Karena itu, dia berpesan, agar para generasi bangsa senantiasa mewaspadai setiap doktrin yang dapat merusak keutuhan negeri.

"Jangan sampai paham radikalisme itu malah merasuk ke dalam diri mahasiswa," ucapnya.

Justru, dia menandaskan, peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui paham anti radikalisme, yang sejak dini harus sudah melekat pada diri masing-masing. Iqbal menambahkan bahwa mahasiswa juga harus memiliki jiwa yang entrepreneur, edukatif dan inovatif untuk membentuk generasi yang profesional dan berguna bagi bangsa dan negara Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement