Sabtu 16 Sep 2017 17:44 WIB

Kendaraan Antre Lagi untuk Dapatkan Solar Bersubsidi

Warga antre menyimpan jerigennya untuk mengisi bahan bakar solar (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga antre menyimpan jerigennya untuk mengisi bahan bakar solar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Antrean berbagai jenis kendaraan seperti truk untuk mendapatkan solar bersubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terjadi lagi di beberapa daerah Kalimantan Selatan yang bekerja sama dengan Pertamina. Di Banjarmasin, Kalimantan Selatam, Sabtu (16/9) terjadi antrean panjang mobil yang mau mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Antrean tersebut tidak saja pada SPBU yang bekerja sama dengan Pertamina, tetapi swasta murni seperti AKR.

Sebagai contoh pada SPBU AKR di Jalan Trikora Banjarbaru (35 kilometer utara Banjarmasin), antrean truk berderet panjang di tepi jalan mau mengisi solar. Sementara SPBU-nya masih tutup karena menunggu pasokan jenis BBM tersebut.

Begitu pula di SPBU yang bekerja sama dengan Pertamina, seperti di Jalan A Yani km19 Landasan Ulin Kota Banjarbaru terlihat antrean panjang hingga ke tepi jalan raya mobil truk yang mau mendapatkan solar bersubsidi. Antrean panjang mobil yang mau mengisi solar di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya pernah terjadi hampir sepekan pada minggu ketiga Agustus lalu.

Ketika ditanya, beberapa operator SPBU tersebut mengaku tidak mengatahui permasalahan secara pasti penyebab antrean panjang mobil yang mau mengisi solar. Sementara jenis bahan bakar minyak (BBM) lain tidak ada masalah, seperti pertamax, partalite dan premium.

"Tetapi yang jelas antrean panjang mobil untuk mendapatkan solar di SPBU dalam beberapa hari terakhir karena pengiriman jenis BBM itu tiba terlambat," ujar seorang oprator SPBU di Jalan A Yani Km17 dan Km24.

Operator yang tak bersedia memberikan banyak keterangan dengan alasan bukan kewenanganya. Dia mengatakan hanya melaksanakan tugas pelayanan kalau persediaan BBM-nya termasuk solar sedang kosong. Sementara para sopir truk mengeluhkan pasokan solar yang kurang lancar ke SPBU sehingga membuat antrean panjang. "Masih untung bisa mendapatkan, walau antrean panjang," ujar Jujus, salah seorang pemilik truk yang juga pengemudi kendaraan bermotor itu.

Yang menjadi masalah, dia menambahkan, sudah mengantre lama, begitu tiba giliran mengisi, persediaan solar habis di SPBU itu. Para sopir truk dan mobil angkutan umum yang menggunakan solar berharap pasokan jenis BBM tersebut berjalan lancar seperti sedia kala, sehingga tidak ada lagi antrean panjang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement