REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya tuntutan pemutaran kembali film pengkhianatan G30S/PKI dinilai dapat memperkeruh upaya penjernihan sejarah. Sejarawan JJ Rizal menilai pemutaran film itu akan membuat isu lama Partai Komunis Indonesia (PKI) hidup kembali.
"Inilah yang membuat isu lama PKI hidup lagi. Bukan sebagai sejarah, tetapi reka cipta Orde Baru yang mengkreasikannya sebagai hantu menyeramkan dan mengancam yang sengaja dibuat untuk membodohi masyarakat," ungkap sejarawan JJ Rizal ketika dihubungi Republika.co.id melalui aplikasi pesan singkat, Sabtu (16/9).
Menurut Rizal, film G30S/PKI merupakan produksi politik negara yang lebih banyak story dari pada historynya. Itu berarti, lanjut dia, film tersebut merupakan khayal, fantasi, legenda, dan mitos dari pada fakta data sejarah. Hal tersebut membuat film itu sebagai propaganda pemerintahan Orde Baru untuk membenarkan cara mereka merebut kekuasaan.
"Sekaligus menciptakan alat yang fleksibel digunakan untuk memukul siapa saja yang dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban, serta menjadi lawan politiknya," terang dia.
Melalui pemutaran yang rutin dan serempak pada masanya film itu, telah membuat kebohongan sejarah menjadi kebenaran sejarah dan terus demikian sampai hari ini. Rizal mengatakan, upaya untuk mengentikan tayangannya adalah suatu hal yang positif.
"Tetapi sayang, pemerintah setelah Orde Baru tumbang tidak mau membawa studi-studi sejarah terkait persoalan tersebut yang sudah sangat kaya informasinya ke depan publik," lanjut Rizal.