REPUBLIKA.CO.ID, CHITTAGONG -- Bantuan gelombang pertama untuk masyarakat Rohingya yang melintas ke selatan Bangladesh telah tiba seluruhnya di Bandara Shah Amanat, Chittagong. Bantuan ini dibagi dalam empat penerbangan dalam dua hari.
Pesawat Hercules yang pertama tiba di Chittagong, Kamis (14/9) sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Pesawat ini mengangkut 7.000 selimut dan 10 tenda dengan ukuran besar. Pesawat kedua tiba dua jam setelahnya sekitar pukul 20.00. Pesawat ini mengangkut beras 10 ton dan satu ton gula pasir.
Sehari berikutnya, Jumat (15/9), tiba pesawat Hercules ketiga yang mengangkut 600 paket alat mandi dan 9.000 paket sandang. Di hari yang sama dengan jam kedatangan yang berbeda tiba pesawat hercules terakhir yang membawa 10 ton beras.
Meski semua bantuan sudah tiba di bandara, nyatanya barang-barang yang dibutuhkan masyarakat Rohingya tersebut belum bisa tersalurkan. Bantuan ini masih tertahan di gudang bandara, padahal pemerintah Indonesia berharap bantuan tersebut bisa segera digunakan para pengungsi Rohingya.
Direktur Cepat Tanggap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Junjungan Tambunan mengatakan, memang rencananya tim advance akan melakukan assesment terlebih dahulu ke kota Coxks Bazar dan kamp pengungsi Rohingya di Kutupalong.
Namun, dengan kondisi yang tidak memungkinkan karena adanya kericuhan saat pembagian makanan, maka tim advance pun belum tentu bisa masuk ke sana dalam waktu cepat.
"Kita masih menunggu informasi terbaru dari kedutaan besar di sini (Bangladesh)," kata Junjungan, Jumat (15/9).