REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Air kali Bekasi menghitam. Masyarakat Kota Bekasi sebagai pengguna air bersih PDAM pun merasa khawatir. Bahkan, untuk menghindari kemungkinan negatif yang dialami konsumennya, PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi pun telah menghentikan operasinya sejak Kamis (14/9) pagi.
Direktur Teknik PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Cecep Ahmadi mengaku, telah berkoordinasi dengan PJT II terkait perubahan warna Kali Bekasi. "Bukan limbah lagi, tapi sudah beracun. Bisa dilihat air bakunya hitam sekali," kata Cecep saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (15/9).
Penghentian sementara ini, kata Cecep berdampak bagi seluruh pelanggan PDAM Tirta Patriot dengan jumlah sebanyak 30 ribu Kepala Keluarga dari tiga kelurahan, yaitu Medan Satria, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara. Saat ini, PDAM, kata dia, telah beroperasi kembali namun belum dapat mendistribusikan kepada pelanggan, mengingat pipa telah terkontaminasi air limbah sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu.
"Kalau perkiraan saya, penghentian operasional bisa berlangsung satu hingga dua hari. Kita segera melayani kembali dan memproduksi secara maksimal karena masalahnya hanya air baku saja," kata Cecep.
Menurut warga Pintu Air Harapan Mulya, Kota Bekasi Alfian (37), tercemarnya Kali Bekasi bukan disebabkan turbulensi sedimen yang diduga merupakan endapan limbah, melainkan adanya limbah baru yang mencemari Kali Bekasi. Dia juga mengatakan, jika musim kemarau seperti sekarang, pergerakan air tidak akan terlalu besar sehingga air akan tetap berwarna cokelat.
"Saya kira itu bukan endapan, melainkan limbah baru. Apalagi kalau kemarau seperti sekarang, warna kali biasanya coklat bukan hitam," kata Alfian.