Kamis 14 Sep 2017 15:20 WIB

Investor Korea akan Bangun Resort di Lereng Gunung Slamet

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
Gunung Selamet
Foto: >
Gunung Selamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga yang merupakan desa wisata di lereng Gunung Slamet Kabupaten Purbalingga, akan semakin moncer. Hal ini menyusul rencana investor dari Korea untuk membangun resort dan taman rekreasi di desa tersebut.

''Rencananya, investor tersebut akan membangun resort dan taman bunga itu di desa kami. Untuk itu, kami dari pihak desa sudah menyiapkan lahan seluas 24 hektar milik warga sesuai yang diminta investor tersebut,'' jelas Kepala Desa Serang Sugito, Kamis (14/9).

Namun dia menyebutkan, lahan yang digunakan tersebut tidak dibeli oleh investor tersebut. Melainkan, akan menggunakan sistem sewa dimana pihak investor akan menyewa lahan seluas itu selama 20 tahun.

''Para pemilik lahan umumnya sudah menyetujui, karena lahan tersebut selama ini merupakan lahan pertanian yang hanya digarap bila musim penghujan. Bila musim kemarau, lahan dibiarkan karena tidak ada air,'' jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Tri Gunawan Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan, menambahkan dengan sistem sewa tersebut, pihak investor akan membayar biaya sewa pada tahun pertama sebesar Rp 12 juta. Namun besaran biaya sewa lahan sewa ini, akan diperhitungkan kembali pada tahun berikutnya. ''Dengan sistem ini, maka warga pemilik lahan akan diuntungkan,'' jelasnya.

Sugito menambahkan, areal yang akan dimanfaatkan untuk membangun resort merupakan lahan di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, dengan panorama alam yang sangat indah. ''Kehadiran resort dan taman bunga ini, diharapkan akan melengkapi potensi wisata yang sudah ada di desa kami, seperti rest area Lembah Asri, Kampung Kurcaci, dan yang terbaru kawasan wisata Pudang Mas,'' jelasnya.

Bupati Tasdi, sebelumnya juga sempat meninjau lokasi kawasan perbukitan gunung Kerisan dan gunung Sumbul yang akan dibangun resort. Dalam peninjauan tersebut, Bupati juga didampingi investornya yang bernama Kang Jun Ho.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengaku sangat mendukung langkah pemerintah dan warga Desa Serang yang bersikap membuka diri terhadap investor asing yang akan mengembangkan sektor pariwisata Purbalingga. ''Bila nanti jadi dibangun resort di tempat ini, kita akan bantu dengan membangun sarana jalannya,'' kata Bupati.

Saat ini jalan menuju lokasi pengembangan wisata tersebut, masih berupa jalan berbatu dengan lebar 2 meter. Akses jalan tersebut, selama ini hanya digunakan sebagai angkutan pengangkut sayur dan pupuk. ''Nantinya, jalan sepanjang 3 kilometer ini akan kita aspal dan kita lebarkan menjadi 7 meter,'' jelasnya.

Pada September 2016 silam, investor asal Korea atas nama PT Kokoria pernah melakukan paparan rencana investasi pembangunan resort yang akan ditempatkan di Desa Binangun Kecamatan Mrebet dan Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari. Namun dalam perkembangannya, pihak investor memilih membangun resort di kawasan wisata Desa Serang. Untuk membangun kawasan resort dan taman bunga itu, pihak investor rencananya akan menanamkan modal hingga Rp 100 miliar.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement