REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar Festival Bengawan berupa parade perahu hias di sepanjang Bengawan Solo untuk memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-340, pada 24 September 2017.
"Lokasi pelaksanaan Festival Bengawan tetap tidak ada perubahan dengan tahun lalu dengan titik keberangkatan perahu hias dari Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Budiyanto di Bojonegoro, Kamis (14/9).
Begitu pula, lanjut dia, titik pemberhentian terakhir peserta perahu hias tetap di taman Bengawan Solo (TBS) di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota. Sesuai perhitungan jarak tempuh perahu hias dari Bendung Gerak sampai TBS berkisar 2-3 jam.
"Di lokasi pemberhentian peserta perahu hias di TBS akan dimeriahkan berbagai hiburan termasuk permainan untuk menyambut kedatangan perahu hias," kata dia.
Semula, lanjut dia, Festival Tahu yang digelar perajin tahu di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, untuk pelaksanaannya akan bersamaan dengan Festival Bengawan, karena lokasinya di tepi Bengawan Solo.
Tetapi, katanya, mempertimbangkan Festival Tahu juga memiliki bobot mampu menarik pengunjung maka pelaksanaannya akan digelar Oktober.
Pemkab, menurut dia, sekarang ini mulai mempersiapkan Festival Bengawan dengan akan mengundang pihak desa yang wilayahnya dilalui parade perahu hias di sepanjang Bengawan Solo termasuk pihak lainnya. "Rencananya kami akan membahas Festival Bengawan dengan pihak terkait, Jumat (15/9)," ucapnya.
Terkait ketersediaan air Bengawan Solo, lanjut dia, juga sudah dikoordinasikan dengan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, yang prinsipnya debit air Bengawan Solo yang sekarang tersedia masih mencukupi untuk kegiatan Festival Bengawan.
"Tahun lalu ada 48 perahu hias dari berbagai lapisan masyarakat termasuk lembaga pemerintah dan swasta. Target kami jumlah peserta perahu hias dalam Festival Bengawan bisa lebih banyak dibandingkan tahun lalu," katanya.
Yang jelas, lanjut dia, digelarnya Festival Bengawan dengan agenda utama parade perahu hias sebagai usaha mendorong pengembangan pariwisata di daerahnya untuk menarik wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman). "Dalam pelaksanaan Festival Bengawan yang sudah berjalan beberapa kali mampu menarik wisdom tidak hanya lokal, tetapi juga luar daerah," ucapnya.