Kamis 14 Sep 2017 10:43 WIB

Puluhan Domba di Malang Mati Misterius

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Domba/ilustrasi
Foto: premier1supplies.com
Domba/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masyarakat Malang kembali digegerkan atas kondisi domba milik warga yang mati mendadak. Selama dua hari ini, warga kembali menemukan sejumlah domba yang mati secara misterius.

Seperti yang terjadi sebelumnya, peristiwa ini dialami kembali oleh warga Dusun Ketangi, Kelurahan Tegalgondo, Kecamatan Krangploso, Malang. Kali ini total tujuh ekor domba ditemukan mati menggenaskan dengan luka gigitan dan cakar di dalam kandang.

Domba-domba tersebut masing-masing milik dari warga bernama Mujiat (64 tahun) dan Matali (80 tahun). Kedua warga ini merupakan tetangga seberang dari korban sebelumnya, Muhammad Effendi (46 tahun). Efendi sebelumnya kehilangan 17 dombanya yang tewas dalam keadaan serupa pada Rabu (13/9).

Mujiat (64 tahun) menceritakan, dia sengaja tidur di dalam kandang pada Rabu malam kejadian (13/9) sekedar untuk jaga-jaga. Namun pukul 02.00 WIB dini hari, Mujiat justru kembali masuk ke rumah. Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 5.00 WIB subuh, Mujiat diteriaki anaknya yang menemukan dombanya tewas tergeletak.

Menurut Mujiat, kondisi dua dombanya sudah mati dengan keadaan usus terburai dan berceceran darah. Sementara dua ekor lainnya masih hidup, meski kakinya hanya tersisa bagian tulangnya.

Hal serupa juga dialami oleh warga Matali yang kandangnya tidak jauh dari tempat Mujiat. Matali mengetahui tiga dombanya tergeletak lemas dan terluka parah di kandang pada pukul 05.00 WIB. "Saya memeriksa kandang jam 5 subuh itu tahu-tahu kambingnya sudah luka parah," ujar dia saat ditemui wartawan di Malang, Kamis (14/9).

Dengan adanya kejadian tersebut, kedua korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta. Dinas Peternakan Kabupaten Malang, kepala desa dan petugas polisi pun harus turun ke lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut. Dugaan sementara, serangan ini kemungkinan besar disebabkan penyerangan anjing liar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement