Rabu 13 Sep 2017 10:22 WIB

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Bocah Rohingya di pengungsian bersama pengungsi lainnya berteduh di sebuah pohon di Ukhiya, Cox Bazaar, Bangladesh
Foto: Abir Abdullah/EPA
Bocah Rohingya di pengungsian bersama pengungsi lainnya berteduh di sebuah pohon di Ukhiya, Cox Bazaar, Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan kloter pertama dan akan dikirimkan secara bertahap ke perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

"Alhamdulillah pada hari ini 13 September 2017, kita semua dapat memberangkatkan bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk para pengungsi dari Rakhine state yang saat ini berada di perbatasan Bangladesh Myanmar," kata Presiden di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma di Jakarta, Rabu (13/9).

Sebanyak empat pesawat hercules pagi hari ini diberangkatkan untuk membawa bantuan kemanusiaan. Di antaranya yakni beras, makanan siap saji, kebutuhan sehari-hari, serta tangki air dan tenda. Pemerintah juga mengirimkan bantuan yang dibutuhkan seperti pakaian anak dan selimut.

Selanjutnya, bantuan akan dikirimkan kembali pada pekan depan secara bertahap pula. Presiden mengatakan, pengiriman bantuan kemanusiaan dilakukan dengan menggunakan pesawat hercules agar dapat segera diterima oleh para pengungsi.

"Kita harapkan bantuan ini akan sampai mendekati lokasi yang diinginkan kurang lebih 170 km dari bandara yang ada kemudian diangkut oleh truk menuju ke lokasi pengungsi yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar," ujar Jokowi.

Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ini tak hanya berasal dari pemerintah, namun juga dari masyarakat, termasuk organisasi masyarakat serta para pengusaha.

Presiden pun juga menyampaikan terimakasihnya kepada pemerintah Bangladesh dan Myanmar yang telah memberikan akses bantuan kemanusiaan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement