Selasa 12 Sep 2017 17:03 WIB

Presiden Siapkan Langkah Atasi Bencana Kekeringan

Red: Nur Aini
Petani menunjukkan tanah sawah yang retak karena dilanda kekeringan saat melakukan panen awal karena puso di areal persawahan Mane Kareueng Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (27/7).
Foto: Antara/Rahmad
Petani menunjukkan tanah sawah yang retak karena dilanda kekeringan saat melakukan panen awal karena puso di areal persawahan Mane Kareueng Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi sedang mempersiapkah sejumlah langkah untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

"Saya minta semua menteri dan lembaga terkait serta para gubernur untuk benar-benar melihat kondisi-kondisi yang ada di lapangan dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana kekeringan ini," kata Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/9).

Ratas tersebut membahas "Penanggulangan Bencana Kekeringan" yang diikuti oleh antara lain Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro. Selain itu, sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya ditambah Gubernur Jawa Timur Sukarwo dan Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo.

Presiden mengaku sudah mendapatkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika bahwa kekeringan di Indonesia pada 2017 tidak seperti 2015 saat terjadi El Nino. "Walaupun demikian beberapa daerah sudah tidak mengalami air hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, lebih dari 2 bulan bahkan sebagian daerah di Pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musik kemarau dan menurut laporan BMKG bahwa musim hujan di sebagian besar daerah, baru terjadi akhir November atau akhir Oktober 2017," ungkap Presiden.

Langkah jangka panjang dan jangka pendek sudah dipersiapkan sebelumnya. "Langkah jangka pendek saya minta dipastikan untuk bantuan dropping air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan dan saya juga minta dicek terkait suplai air untuk arigasi pertanian yang sangat dibutuhkan terutama untuk mengairi lahan-lahan pertanian di daerah-daerah yang terdampak," kata Presiden.

Sedangkan langkah jangka panjang adalah memfungsikan berbagai bendungan, waduk dan embung yang sudah dibangun dalam dua tahun terakhir yang memang diperisiapkan untuk menghadapi situasi kekeringan. "Saya juga minta diantsipasi ketersediaan stok bahan pangan di beberapa daerah sehingga tidak mengalami kelangkaan dan stabilisasi harga bisa terjaga," kata Presiden.

Tidak ketinggalan Presiden juga mengharapkan kewaspadaan terkait kebakaran hutan pada musim kering. "Sekali lagi saya titip pesan agar kita tidak lengah untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan khususnya di lahan gambut seperti pada tahun 2015," ujar Presiden, menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement