REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Krisis air bersih akibat musim kemarau panjang telah melanda warga di sejumlah desa di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Mereka pun rela mengantre untuk menerima pembagian air bersih.
Hal itu seperti yang terlihat saat pembagian air bersih secara gratis di Desa/Kecamatan Krangkeng, Selasa (12/9). Warga secara antusias mengantre untuk mendapat pembagian air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu yang bekerja sama dengan pihak Kecamatan Krangkeng.
Warga mengantre dengan membawa sejumlah jeriken maupun ember untuk menampung air bersih. Mereka pun rela membawa beban berat dari tempat penampungan air yang sudah terisi.
Antusiasme warga dalam menerima pembagian air bersih itu dikarenakan mereka mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Sumur dan penampungan air milik mereka telah mengering.
Kesulitan itu dipengaruhi juga karena aliran air dari PDAM yang hanya mengalir dua kali dalam sebulan. Hal itu tentu tak dapat memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.
Salah seorang warga yang ikut mengantre pembagian air bersih, Komari (34 tahun), mengaku sangat terbantu dengan adanya penyaluran air bersih yang dilakukan oleh BPBD tersebut. Dia mengatakan, sejak lebih dari sebulan terakhir sumur miliknya dan warga lain di desanya serta penampungan air telah kering. "Dengan adanya pemberian bantuan air bersih ini jelas warga merasa sangat terbantu," kata Komari.
Komari dan warga lainnya berharap agar pembagian bantuan air bersih tersebut dapat berlangsung secara intensif selama musim kemarau. Bahkan, jika memungkinkan, mereka meminta agar bantuan tersebut dikirimkan kepada warga setiap lima hari sekali.
Di tempat terpisah, Camat Krangkeng, Masroni, mengapresiasi pembagian bantuan air bersih kepada warganya tersebut. "Warga jadi merasa terbantu," kata Masroni.
Seperti diketahui, selain Desa Krangkeng, krisis air bersih juga sebelumnya melanda warga Desa Kalianyar di Kecamatan Krangkeng. Bahkan, warga di desa tersebut terpaksa harus menggunakan air kubangan yang kotor dan berbau untuk kebutuhan mandi, menggosok gigi, dan mencuci piring serta pakaian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menyatakan, bagi desa yang mengalami krisis air bersih, maka harus segera mengirimkan surat ke kecamatan, PDAM dan BPBD. Setelah ada surat resmi tersebut, maka bantuan air bersih akan segera dikirimkan. "Saat ada desa yang mengalami krisis air bersih, kami siap mengirimkan bantuan air," tandas Edi.