REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, mengatakan kekeringan yang melanda wilayah tersebut belum berdampak pada ketahanan pangan masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini hasil produksi pertanian masih mencukupi. Bahkan, surplus.
Mengingat, kebutuhan warga Karawang akan beras mencapai 300 ribu ton per tahun. Sedangkan, hasil produksinya mencapai 800 ribu ton setara beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Kadarisman, mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan warga yang kelaparan akibat bencana kekeringan. Yang ada juga, permasalahan krisis air bersih. Kalau bahan pangan, dinilai masih cukup aman. Bahkan, Karawang ini merupakan daerah yang surplus hasil produksi pertaniannya.
"Jadi, kekeringan ini tidak memengaruhi bahan pangan ataupun krisis daya beli masyarakat," ujar Kadarisman, kepada Republika saat ditemui di Pemda Karawang, Selasa (12/9).
Meski demikian, lanjut Kadarisman, masyarakat diharapkan waspada terhadap fenomena alam ini. Jangan sampai, krisisi bahan pangan melanda warga Karawang. Salah satu upayanya, bisa dilakukan oleh para petani. Yaitu, dengan menyimpan sebagian hasil panennya.
Jadi, hasil panen itu jangan sampai dijual semua saat itu. Melainkan, petani sebagai produsen bahan pangan utama masyarakat, harus punya cadangan makanan. Yaitu, gabahnya tidak dijual semua. Misal dari satu hektare sawah, yang seperempatnya disarankan jadi cadangan bahan pangan.
Selain itu, lanjut Kadarisman, pihaknya menyarankan supaya masyarakat terbiasa mengonsumsi sumber karbohidrat selain beras. Apalagi, sumber karbohidrat di Karawang sangat banyak. Yaitu, ada singkong, jagung, ketela rambat (ubi). Serta sekarang akan mengembangkan budidaya shorgum.
"Jadi, harus ada keberagaman. Jangan sampai kita ketergantungan hanya pada nasi (beras) saja," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Mm Hanafi Chaniago, mengatakan, pada 2016 lalu hasil produksi pertanian Karawang mencapai 1,4 juta ton gabah kering pungut (GKP). Produksi gabah itu, dihasilkan dari luasan areal sawah sekitar 97 ribu hektare.
"Hasil produksi itu, bila disetarakan beras jadi 800 ribu ton," ujar Hanafi.
Hasil produksi pertanian tersebut, dinilai mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Karawang yang mencapai 2,3 juta jiwa. Bahkan, Karawang mampu menyumbang bahan pangan untuk kebutuhan nasional juga. Dengan begitu, di wilayah ini tidak ada masyarakat yang mengalami krisis bahan pangan.