REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perampokan yang terjadi di sebuah warung milik Ahmad Farid di Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur Selasa (12/9) justru membuat pelaku perampokan, Fajrul Hidayat terluka parah. Pasalnya, Ahmad Farid berani melawan si perampok.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo menceritakan kronologi perlawanan tersebut. Menurut dia, kejadian ini serupa dengan perlawanan seorang purnawirawan TNI yang menewaskan pencuri di rumahnya Senin (11/9) kemarin. Kejadian bermula saat sekelompok pemuda menyatroni warung kelontong Farid.
"Yang satu itu masuk, namanya Fajrul Hidayat. Dia masuk membawa celurit, kan niatnya jahat tuh," ujar Andry, Selasa (12/9).
Perampok kemudian merampas ponsel dan uang Farid. Selanjutnya, Farid akan diikat oleh perampok, "Ketika mau dilakban atau diikat, (pelaku) ditendang. Diambillah celurit itu," kata Andry menceritakan.
Pergumulan pun terjadi antara Farid dan Fajrul. Farid sempat mendapat tebasan celurit dari Fajrul di bagian pundak. Ketika celurit berhasil direbut, Farid berhasil melukai balik pelaku. "Si pemilik toko (Farid) kena celurit di pundak dan pelaku kena di kepalanya. Celurit cuman satu, rebutan," jelas Andry.
Tidak berselang lama, patroli polisi melewati TKP. Kemudian, mendengar kegaduhan terjadi, para perampok lainnya yang berjaga di luar warung melarikan diri. Sedangkan, Fajrul dilarikan ke RS Polri sebelum nantinya akan dimintai keterangan.
Andry menambahkan, kejadian perampokan ini berhasil dihalau karena adanya keberanian dari korban dan sistem pengamanan yang berjalan. "Karena polisi jumlahya terbatas. Belum di Jakarta Timur padat, tata kota yang padat. Ini memerlukan sentuhan dari elemen negara dan masyarakat. Tapi jangan melakukan main hakim sendiri," katanya.