Selasa 12 Sep 2017 15:17 WIB

Ini Penjelasan Pertamina Soal Sulitnya Mendapat Gas Melon

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Endro Yuwanto
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat di beberapa kabupaten/kota DI Yogyakarta masih sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram atau biasa disebut gas melon. Padahal, Pertamina beberapa waktu lalu mengaku sudah menggelontorkan satu juta gas melon untuk DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik mengatakan, kesulitan masyarakat mendapatkan gas melon itu lebih kepada sistem distribusi yang kompleks. Ia menilai, yang terjadi bukanlah kelangkaan melainkan keterlambatan distribusi dan terjadi beberapa jam saja.

"Bukan, biasanya itu ada keterlambatan beberapa jam karena sistem distribusi kami kompleks kan, tapi biasanya tidak lama," kata Elia yang ditemui setelah menjadi pembicara di CEO Talk Universitas Gadjah Mada, Selasa (12/9).

Elia menuturkan, keterlambatan itu sempat pula terjadi beberapa pekan yang lalu, tapi tetap yang terjadi bukanlah kelangkaan melainkan keterlambatan di sistem distribusi. Meski begitu, ia menekankan akan terus melaksanakan pengawasan, terutama kepada sistem distribusinya.

Elia menerangkan, untuk gas Pertamina menerapkan sistem inter-dependen dengan tempat lain, sehingga ada alternatif penyaluran bila memang ada masalah penyaluran dari tempat utama. Ia berpendapat, langkah itu memang bertujuan mengatasi kendala-kendala seperti distribusi. "Jadi kalau ada gangguan dari satu tempat, ya dari tempat lain," jelas dia.

Selain itu, Elia menegaskan, biasanya jika permasalahan yang ada masih terus terjadi, Pertamina akan langsung menyiapkan alternatif lain. Menurut Elia, itu sudah menjadi langkah biasa di Pertamina karena menerapkan customer focus, jadi keluhan-keluhan masyarakat akan jadi prioritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement