REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali bersiap menggelar peringatan malam satu suro atau 1 Muharam 1439 Hijriyah yang jatuh pada September mendatang. Keraton pun berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Solo terkait pembentukan panitia internal Keraton untuk mengurusi peringatan satu suro.
“Sementara kita bentuk bebadan internal keraton karena besok kita ada peringatan satu suro, lalu ada juga tahun dhal,” kata Maha Menteri Keraton Solo Panembahan Agung Tedjowulan usai berkoordinnasi dengan Pemerintah Kota Solo, pada Senin (11/9) siang.
Tedjowulan mengatakan Raja Keraton Solo yakni Pakubuwana XIII melalui adiknya Dipokusumo telah memberi titah pelaksanaan satu suro. Meski demikian, jelas dia, Raja belum memberi keputusan terkait jenis pusaka keraton yang akan dikirabkan pada peringatan satu suro. Sebab, menurut Tedjowulan, hanya Sinuhun atau Pakubuwana XIII yang mempunyai wewenang memilih pusaka untuk dikirabkan. Pemilihan pusaka, kata dia, juga terkait dengan kondisi bangsa saat ini dan kedepannya.
Disisi lain, Keraton juga telah memerintahkan pada Gusti Kanjeng Ratu Wandasari Koes Moertiyah atau adik Pakubuwana XIII unuk menjadi ketua panitia. Bebadan tersebut kedepannya juga mempunyai tanggung jawab untuk mengurus segala bantuan dari Pemerintah pada Keraton.
Pemkot Solo pun siap membantu pelaksanaan kirab satu suro. Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto mengatakan Pemkot Solo telah menyiapkan dana melalui APBD untuk pelaksanaan malam satu suro. Selain itu terdapat dana sisa dari bantuan pemerintah pusat untuk pelaksanaan tinggalan dalem jumenengan Raja Agustus lalu. Dana tersisa masih sekitar Rp 144 juta.
“Silakan mau gunakan yang mana kami siap, mau dari sisa tinggalan jumenengan atau anggaran di Dinas Kebudayaan,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
