Senin 11 Sep 2017 01:20 WIB

'Republika Ingin Meringankan Penderitaan Etnis Rohingya'

Rep: Fuji EP/ Red: Bayu Hermawan
Pemred Republika Irfan Junaidi memberikan sambutan pada malam Puisi Untuk Rohingya yang digagas oleh AKUR di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (10/9) malam.
Foto: Wihdan Hidayat/Reuters
Pemred Republika Irfan Junaidi memberikan sambutan pada malam Puisi Untuk Rohingya yang digagas oleh AKUR di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (10/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika bersama sejumlah lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Untuk Rohingya (AKUR) mengelar acara Puisi Cinta untuk Rohingya di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah pada Ahad (10/9) malam.

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi mengatakan, melalui acara Puisi Cinta untuk Rohingya Republika ingin menyampaikan, sebagai media Republika ingin berbuat lebih untuk membantu etnis Rohingya yang sedang tertindas. Republika ingin berbuat semampunya untuk meringankan beban penderitaan saudara-saudara di Rakhine, Myanmar.

"Kalau hanya memberitakan saja memang bermanfaat, tapi akan jauh lebih kuat manfaatnya kalau kita bisa ikut berbuat sehingga bisa lebih merasakan," kata Irfan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Ahad (10/9).

Irfan menyampaikan, ingin menggalang kebersamaan melalui acara Puisi Cinta untuk Rohingya. Yakni kebersamaan di antara lembaga-lembaga kemanusiaan, media dan ormas yang ingin bersama-sama membantu Rohingya. Kalau pihak-pihak yang ingin membantu etnis Rohingya tidak bersama-sama, tentu tidak akan kuat.

"Makanya gerakan ini diberi nama AKUR agar semunya akur (bersama-sama gotongroyong), semuanya bergandeng tangan, dan berharap akan segera berdamai antara pihak yang berselisih di sana," ujarnya.

Ia mengatakan, kedepannya diharapkan tidak perlu lagi ada tekanan dan peyiksaan terhadap etnis Rohingya. Irfan menambahkan, Republika juga melakukan penggalangan dana untuk Rohingya. Selain itu, konsen dengan isu Rohingya. Banyak halaman koran Republika yang didedikasikan untuk Rohingya. Begitu pula Republika.co.id terus mengabarkan perkembangan yang terjadi di Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement